Scroll untuk baca artikel
Berita Terkini

Acara Dero Picu Perkelahian Warga di Luwuk Timur

121
×

Acara Dero Picu Perkelahian Warga di Luwuk Timur

Sebarkan artikel ini
Polisi damaikan dua kelompok warga terlibat perkelahian saat acara dero di Luwuk Timur. (foto : Humas Polres Banggai)

RADAR SULTIM – Sebuah acara dero di wilayah Kecamatan Luwuk Timur, pada Sabtu malam 22 Juli 2023, picu perkelahian antar warga dari dua desa berbeda.

Warga Desa Hunduhon berinisial JP (36) dikeroyok tiga warga asal Desa Kayutanyo, masing-masing berinisial WN (20), GB (20) dan BT (16).

iklan : warmindo

Untuk menghindari terjadinya keributan panjang, pihak kepolisian akhirnya turun mendamaikan kedua belah pihak pada Selasa 25 Juli 2023.

“Kami panggil kedua kelompok pemuda yang diduga terlibat di Kantor Subsektor Luwuk Timur, pada Selasa siang,” kata Bhabinkamtibmas Aipda M. Arif.

Untuk bisa mendamaikan kedua kelompok itu, mereka membuat surat pernyataan tidak akan memperpanjang konflik, dan siap mendapatkan sanksi bila mengulangi hal serupa.

Menurut Bhabin, mayoritas mereka yang terlibat ini rata-rata masih berusia muda, saat ini kedua belah pihak telah berdamai.

Aipda M. Arif memaparkan, terjadinya kesalahpahaman antardua kelompok warga yang berujung penganiayaan tersebut, yakni pada Sabtu malam pekan lalu, terjadi sekitar pukul 23.30 WITA di Desa Honduhon.

Awalnya, sebanyak 24 orang dari Desa Kayutanyo datang dengan tujuan untuk menyaksikan acara dero.

Akan tetapi ditolak oleh pemuda dari Desa Honduhon dengan suara yang keras.

“Dan pada pukul 02.00 Wita, tiga orang pemuda dari Desa Kayutanyo inisial WN (20), GB (20) dan BT (16) melakukan penganiayaan terhadap JP (36) warga Desa Honduhon,” paparnya.

Adanya laporan dari masyarakat, Bhabinkamtibmas bersama pemerintah kedua desa tersebut kemudian mengadakan pertemuan dengan menghadirkan pihak – pihak terkait bersama orang tua.

“Kami meminta peran orang tua, untuk lebih peka lagi terhadap pergaulan anaknya, apalagi di usia muda biasanya mereka labil dan mudah terpengaruh,” katanya.

“Hal ini untuk mencegah perseteruan yang lebih luas maupun cegah aksi balas dendam,” pungkas Bhabin.

google news