RADAR SULTIM – Riki Siono, pemuda usia 21 tahun asal Desa Lantibung, Kecamatan Bangkurung, Banggai Laut meninggal dunia pada Jumat 19 Januari 2024.
Namun kematian pemuda setelah sakit parah selama 4 hari sebelum meninggal dunia tersebut, dirasakan adanya kejanggalan oleh pihak keluarga.
Hal itu dikarenakan di tubuh Riki, terdapat banyak memar parah.
Kejanggalan pada tubuh Riki membuat pihak keluarga berupaya untuk melapor ke polisi.
Apalagi setelah mengetahui jika sebelumnya, Riki ternyata pernah menjadi korban penggeroyokan puluhan orang di sebuah acara.
“Penggeroyokan itu saat ada acara di Desa Bone-bone, pada 16 Desember 2023. Ada sekitar 20 an orang yang menggeroyok Riki,” sebut Lukman selaku paman Riki, Selasa 23 Januari 2023.
Lukman menceritakan jika Riki dan beberapa temannya yang hadiri acara saat itu, dikeroyok puluhan orang yang diduga berasal dari Desa Kalupapi.
“Sejak setelah dikeroyok itu, Riki mulai sakit. Dan 4 hari sebelum meninggal, Riki sakit parah,” ujarnya.
Penggeroyokan yang dialami oleh Riki, disebutkan Lukman, sebenarnya telah diketahui oleh aparat Desa Lantibung serta aparat Kepolisian setempat waktu itu.
Bahkan, pemerintah dan aparat hukum setempat menjanjikan akan melakukan penyelesaian permasalahan ini, namun tak kunjung terwujud.
“Kami sekarang ini sementara upayakan melapor ke Polres Bangkep, karena kemungkinan besar anak kami meninggal akibat kekerasan yang dialaminya.
“Tapi laporan kami belum diterima Polres Bangkep sejak Senin kemarin, dengan alasan harus menunggu pihak dari Pospol Bangkurung katanya,” sesal Lukman.
Wakapolres Bangkep Kompol Frengki J Rey, saat dihubungi Selasa malam tadi untuk mempertanyakan belum diterimanya laporan dari pihak keluarga Riki, menegaskan akan menerima langsung laporannya pada Rabu besok.
Sementara itu, Kapolsek Lobangkurung Iptu Harsina yang dihubungi sebelumnya mengakui adanya kasus kekerasan yang dialami Riki.
“Kejadiannya tanggal 16 Desember, terjadi seperti tawuran pemuda. Saat itu memang sudah ditangani aparat desa dan akan dilakukan mediasi penyelesaian masalah,” ungkap Harsina, via telepon.