Kurang dari beberapa bulan lagi, kita akan memasuki puncak dari tahun politik nasional. Yang titik momentumnya akan dilakukan dengan perhelatan pemilu. Secara teknis, penyelenggaraan Pemilu 2024 berbeda dengan proses pemilu di beberapa periode sebelumnya.
Oleh : Herman Tope/Relawan Pergerakan & Pemenangan LONGKI’S Kabupaten Banggai
Di 2024, proses pemilu dilaksanakan secara serentak pada bulan Februari, di mana rakyat Indonesia dapat menggunakan hak konstitusional mereka untuk memilih calon anggota legislatif, sekaligus calon presiden dan wakil presiden.
Masih di tahun yang sama juga, yakni tepatnya di bulan November, rakyat Indonesia juga akan memilih pasangan calon kepala daerah, baik untuk tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.
Dengan adanya pemilihan secara serentak, atmosfer politik di 2024 semakin terasa hangat jika dibandingkan dengan periode pemilu sebelumnya.
Wabilkhusus atmosfer politik pemilihan anggota legislatif di Sulawesi tengah yang bisa dipastikan akan memanas tentunya dengan argumen-argumen atau gagasan dari masing-masing calon maupun timses-timses dari calon yang mereka dukung.
Pertarungan legislatif untuk daerah pemilihan Sulawesi tengah menjadi hal yang menarik dan sangat bergengsi karena banyak putera-puteri terbaik Sulawesi tengah yang akan bertarung.
KENAPA HARUS MEMILIH LONGKI?
Dilansir salah satu media online (Alkhairat.com) Longki Djanggola, awalnya masih pikir-pikir lagi untuk ikut bertarung pada Pemilu 2024.
Tetapi karena keinginan dan desakan kader serta konstituennya, akhirnya memutuskan untuk berkompetisi menuju Senayan.
Sejak menyatakan maju sebagai calon anggota DPR RI, mantan Gubernur Sulteng dua periode itu telah melakukan kunjungan ke sejumlah daerah, untuk menyerap aspirasi pemilih.
Dari kunjungan-kunjungan itu, diketahui banyak yang berharap agar Longki Djanggola tetap berkhidmat untuk masyarakat Sulteng melalui DPR RI.
“Masih banyak hal yang menjadi pekerjaan rumah saya untuk membangun Sulawesi Tengah. Dan insya Allah akan saya wujudkan jika mendapat amanat duduk di Senayan kelak,” ujar Longki. (Kaidah.id)
Rencana Longki Djanggola itu bukanlah mustahil. Selain sebagai Ketua Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Provinsi Sulawesi Tengah, Longki Djanggola sudah punya modal politik yang kuat.
Dua periode sebagai Bupati Parigi Moutong dan dua masa bakti Gubernur Sulawesi Tengah tanpa cacat, menjadi kekuatan bagi Longki untuk meraup suara sebanyak-banyak nya.
PRESTASI LONGKI DJANGGOLA
Dalam Demokrasi saat ini, pergeseran paradigma pemilih mulai berkembang sehingga tingkat rasionalitas pemilih mulai membaik, dan keinginan rakyat memilih calon mereka tentunya yang memiliki prestasi dan track record yang jelas.
Majunya Longki Djanggola menuju Senayan menjadi pertimbangan yang matang bahwa Longki telah memberi bukti riil bagi rakyat Sulawesi tengah dan mengharumkan daerah ke kancah nasional.
Dengan pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat dari tahun ke tahun selama periode kepemimpinan menjadi gubernur Sulawesi tengah dua periode yakni 2011-2016 dan 2016-2021.
Sederet penghargaan selama memimpin Sulawesi Tengah, tak terbilang banyaknya. Penghargaan yang diterima bukan dengan cara dibeli, tetapi memang karena prestasinya yang tak terbilang.
Berikut prestasi Longki Djanggola :
Selama menjadi Gubernur Sulteng, periode 2011-2016 dan 2016-2021, pertumbuhan ekonomi Sulteng meningkat dari tahun ke tahun sehingga berhasil mengangkat derajat Sulteng menjadi daerah terbesar ketiga di Indonesia atas pencapaian pertumbuhan ekonomi sebesar 9,98 persen.
Prestasi atau kemajuan selama menjadi Gubernur di antaranya pembangunan infrastruktur daerah, pendidikan, kesehatan, pengembangan ekonomi, penguatan sumber daya manusia, peningkatan daya saing, peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM), pengentasan kemiskinan, kesempatan kerja, serta kemajuan dalam sektor ekonomi lainnya.
Selama 10 tahun kepemimpinan Longki, tata kelola keuangan Pemprov Sulteng mendapat predikat opini wajar tanpa pengecualian (WTP) 8 kali oleh Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI)
Selama kepemimpinan Longki, Pemprov Sulteng menerima anugerah Pangripta Nusantara oleh Bappenas dalam kategori daerah dengan peningkatan tertinggi dalam kualitas perencanaan.
Longki Djanggola menerima penghargaan Kesatria Karya Bhakti Husada kategori ‘Kartika’ atas jasa, pengabdian, serta kepemimpinannya yang menghasilkan banyak prestasi menonjol di bidang kesehatan selama lima tahun memimpin Sulteng.
Longki berhasil memajukan Sulteng dengan mendorong Togean Tojo Unauna agar ditetapkan oleh UNESCO sebagai cagar biosfer dunia.
Hemat saya dalam kalkulasi politik, khusunya untuk wilayah kabupaten Banggai, Longki Djanggola akan meraup sebanyak 40 ribu suara.
Dengan pertimbangan-pertimbangan yang rasional berdasarkan prestasi Longki selama memimpin Sulawesi tengah.
Diantaranya adalah pertumbuhan ekonomi Sulteng di masa kepemimpinan Longki Djanggola sebagai Gubernur, cukup menjadi salah satu modal besar baginya untuk melanjutkan perkhidmatannya mengabdi untuk rakyat Sulteng di DPR.