Scroll untuk baca artikel
Radar PendidikanRadar Terkini

Bedah Film Tipu-Tipu Transisi Energi, BEM Hukum Untika Soroti Dampak Aktifitas Manusia Terhadap Lingkungan

90
×

Bedah Film Tipu-Tipu Transisi Energi, BEM Hukum Untika Soroti Dampak Aktifitas Manusia Terhadap Lingkungan

Sebarkan artikel ini

RADAR SULTIM, LUWUK – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum Universitas Tompotika (Untika) Luwuk menggelar kegiatan bedah film bertajuk “Tipu-Tipu Transisi Energi”, yang membahas dampak aktivitas manusia terhadap kerusakan lingkungan hidup. Kamis 22 Mei 2025.

Kegiatan ini menjadi wadah refleksi sekaligus ajakan untuk meningkatkan kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.

iklan : warmindo

Kegiatan ini terbuka untuk umum dan dihadiri oleh sejumlah aktivis, mahasiswa dari berbagai fakultas, serta perwakilan ketua lembaga dari Unitika dan Universitas Muhammadiyah Luwuk.

Ketua BEM Fakultas Hukum Untika, Choirul Akhyar, dalam pemaparannya menegaskan pentingnya mengelola sumber daya alam yang terbatas secara bijak.

“Sumber daya alam harus dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat, namun tidak boleh mengabaikan dampak lingkungan yang ditimbulkan,” tegasnya.

Salah satu aktivis dari Komunitas Literasi Kamisan, Embi, menambahkan bahwa aktivitas pertambangan baik logam maupun non-logam memiliki potensi besar merusak lingkungan jika tidak diawasi dengan ketat oleh pemerintah. Ia mencontohkan kondisi di Banggai Kepulauan yang mulai menghadapi tantangan lingkungan akibat aktivitas tambang non-logam.

“Langkah awal yang paling fundamental untuk menangani kerusakan lingkungan adalah membangun kesadaran dan tanggung jawab pribadi terhadap alam. Ketika setiap individu memahami bahwa tindakannya berdampak, maka perubahan sistemik bisa terwujud,” ujar Embi.

Ia juga menekankan pentingnya peran pemerintah dalam perumusan dan penerapan kebijakan, mengingat posisi strategis pemerintah sebagai pengawas utama dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.

BEM Fakultas Hukum Untika berharap kegiatan seperti ini dapat terus digelar secara berkelanjutan. Mereka optimis bahwa melalui diskusi-diskusi kritis dan edukatif, akan lahir generasi muda yang sadar lingkungan dan memiliki moralitas kuat untuk menjaga bumi demi masa depan yang lebih baik.***

google news