RADAR SULTIM – Kenaikan harga BBM di SPBU ikut berimbas pada penjualan bensin eceran di wilayah Luwuk Banggai.
Untuk sebotol bensin eceran ukuran sekitar 1 liter, kini dihargai Rp 13 ribu.
Sementara beberapa pengecer lainnya mengurangi isi botol bensin eceran, agar tetap menjualnya Rp 10 ribu per botol.
Diketahui, Pemerintah telah resmi menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) sejak Sabtu akhir pekan kemarin, 13 September 2022.
BBM jenis Pertalite dari Rp 7.650 per liter naik menjadi Rp 10.000 per liter.
Lalu solar subsidi dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter.
Adapun Pertamax non subsidi dari Rp 12.500 per liter menjadi Rp14.500 per liter.
Dengan kenaikan harga BBM, hampir seluruh harga kebutuhan hidup ikut melonjak yang semakin memperparah kondisi warga menengah ke bawah di Luwuk Banggai.
Sejumlah warga Luwuk Banggai yang ditemui Senin 5 September 2022, mengeluhkan keras hal itu.
Ritno, seorang pengojek online di Kota Luwuk mengatakan, dirinya saat ini terpaksa harus mengeluarkan biaya lebih untuk dapat beroperasi.
“Harga pertalite sudah sepuluh ribu. Kalau kita beli eceran, harganya tiga belas ribu,” kata dia.
Tak pelak, pengojek online itupun terpaksa ikut-ikutan menaikkan tarif jasanya ke penumpang.
Hal senada juga diungkapkan Citra, seorang ibu rumah tangga saat tengah berbelanja di sebuah kios.
Sejumlah barang-barang keperluan dapur, seperti telur, beras, hingga minyak, naik dengan selisih Rp 500 hingga Rp 2.000.
“Semua naik, sementara penghasilan masih begitu-begitu saja. Hancur rakyat jika seperti ini,” pungkasnya.