RADAR SULTIM – Supriadi Lawani SH atau Budi mengaku pesimis jika Badan Kehormatan (BK) DPRD Banggai akan beri keadilan terhadap Siti Marwiah.
Ketidakyakinan itu, disampaikan Budi selaku kuasa hukum Siti Marwiah, dikarenakan BK DPRD Banggai belum pernah ada pengalaman dalam menyidangkan dugaan pelanggaran kode etik.
“Selain tidak ada pengalaman, yang notabene include pengetahuan terkait etika dan perilaku yang menjadi rujukan jelas, BK juga tidak dibantu oleh ahli independen yang betul-betul mengetahui masalah etika dan moral itu,” kata Budi, Sabtu 12 Agustus 2023.
Dalam dua kali persidangan Badan Kehormatan DPRD Banggai terhadap Siti Marwiah atas aduan nikah siri suaminya yang merupakan salah satu aleg DPRD Banggai, ahli independen memang tak dihadirkan.
“Sidang kode etik oleh BK dalam kasus ini kan tertutup. Seharusnya memang ada pihak independen yang disertakan di dalamnya,” lanjut Budi.
Tujuan dihadirkannya pihak atau ahli independen, dijelaskan Budi, bertujuan agar publik dapat percaya jika proses sidang kode etik yang dilakukan BK DPRD Banggai, benar-benar berjalan sesuai prinsip etika dan moral.
“Sehingganya kami memang pesimis, jika BK bisa memberikan keadilan terhadap Siti Marwiah,” tandas dia.
