RADAR SULTIM – Bukannya intens sosialiasikan menolak politik uang, KPU Banggai malah memilih untuk sosialisasi bendera parpol.
Publik di Banggai sudah banyak mengetahui bahwa tingkat kerawanan politik uang di Banggai sangat tinggi.
Dan tidak tanggung – tanggung Banggai menjadi urutan dua nasional hanya satu tingkat dibawah Papua Pegunungan.
Bagi Bimbim Vergiawan Rahman, ini sangat memalukan dan jelas adalah kemunduran demokrasi.
Namun yang sangat disayangkan penyelenggara khususnya KPU Banggai terkesan cuek atas situasi ini.
“KPU Banggai terkesan cuek atas situasi ini padahal jelas KPU punya tanggung jawab melakukan sosialisasi dan pendidikan pemilih namun itu tidak dilakukan,” sesal Bimbim.
Bimbim yang juga adalah aktivis Liga Nasional Untuk Demokrasi (LMND) Kolektif Luwuk Banggai ini mengatakan, bahwa menjadi aneh jika ada bagian atau divisi terus tidak ada aktivitas sosialisasi dan pendidikan.
“Aneh kan ada divisi sosialisasi dan pendidikan pemilih tapi hanya diam tidak melakukan apa-apa.
“Menurut beberapa kawan mahasiswa infonya belum tersedia anggaran. Inikan aneh dibikin divisinya anggarannya tidak ada,” terang Bimbim.
Namun menurut Bimbim situasinya makin jelas ketika ada publikasi bahwa KPU Banggai akan melakukan kegiatan kirap yang meliputi hampir seluruh wilayah kabupaten Banggai.
Dan mungkin saja anggarannya tersedot di kegiatan itu.
“Mungkin saja anggaran sosialisasi terserap pada acara kirap dan pendidikan pemilih bukan jadi prioritas,” demikian Bimbim.
Menurut Bimbim acara kirap yang dilakukan oleh KPU Banggai untuk mensosialisasikan bendera partai dan tahapan pemilu, itu dapat dilihat dari postingan KPU Banggai di akun media sosial resmi KPU Banggai.
“Kita bisa lihat di Instagram KPU Banggai bahwa acara kirap ini bertujuan mensosialisasikan bendera parpol.
“Lucu dan aneh, KPU Banggai lebih mengutamakan sosialisasi Bendera parpol daripada melakukan pendidikan politik kepada rakyat,” tegas Bimbim.
