RADAR SULTIM – Kesederhanaan seorang Letkol Inf Donny Gredinand yang saat ini menjabat Dandim 1308/LB, menjadi kisah menarik tersendiri saat pembukaan karya bakti TNI Kodim 1308/LB di Kecamatan Masama, Kabupaten Banggai, Senin 18 Juli 2022.
Malam sebelum kegiatan itu, ada hal yang tak terbayangkan mampu dilakukan seorang pejabat tinggi daerah, apalagi sekelas pejabat militer.
Dandim 1308/LB terlelap nyenyak di ranjang kumal dalam rumah reot milik seorang warga miskin di Desa Duata Karya, Kecamatan Masama.
Jauh dari kata kemewahan yang biasanya diperoleh seorang pejabat, ketika turun ke lapangan.
Menjadi ‘ketua panitia’ dari karya bakti Kodim 1308/LB yang dipusatkan di Desa Duata Karya, Letkol Inf Donny Gredinand memperoleh informasi bahwa ada seorang warga miskin di Desa tersebut.
Warga tersebut bernama I Kadek Molino, pria paruh baya yang tinggal sebatang kara.
Rumah yang dihuninya memprihatinkan, reot dan beralas tanah.
Penerangan di malam hari hanya menggunakan dua lampu dari botol minuman energi, yang diisi minyak tanah.
Tak ada listrik, dan hampir tak ada barang-barang dalam rumah kecil itu, bahkan jamban atau kamar mandi untuk hal yang privasi.
Dandim 1308/LB yang telah disiapkan tempat beristirahat khusus, tiba-tiba memilih untuk pergi bermalam di rumah warga miskin itu.
Entah apa yang berada di pikiran Letkol Inf Donny Gredinand, meski telah diberitahu bahwa kondisi rumah yang akan ditumpanginya, super duper minimalis.
Berbekal sembako dan bahan makanan bantuan lainnya seperti mie instan, kopi, gula, dan rokok, Dandim 1308/LB kemudian menuju rumah warga miskin tersebut.
Dandim 1308/LB hanya meminta untuk ditemani Ketua LSM GAM Banggai, Idhin Massa, serta dua jurnalis yang telah akrab dengannya.
Tanpa pengawalan seperti biasa, dimana pejabat apalagi kalangan militer, selalu dikelilingi semacam ajudan dan pengawal.
Mendapat kunjungan dari seseorang berpangkat Letkol dan memimpin sebuah pasukan TNI, I Kadek Molino sempat tergetar.
Tak percaya, bahkan sempat kebingungan ketika Donny Gredinand katakan hendak bermalam.
Hanya ada dua kamar dalam rumah reot miliknya, yang di dalamnya masing-masing berisi ranjang yang kumal.
Tapi Donny memastikan niatnya, untuk tidur di rumah itu.
Malam akhirnya berlalu dengan keceriaan dalam rumah kecil yang hanya dihuni I Kadek Molino seorang.
Istri dan dua anaknya, sudah berpisah 15 tahun lalu.
Tanpa lahan dan kebun, I Kadek Molino selama ini bertahan dengan menjadi buruh sawah dengan upah Rp 80 ribu per hari.
Itupun tak setiap hari ada pekerjaan yang bisa mendatangkan uang baginya untuk sekedar makan.
Namun malam itu, dirinya bahagia karena bisa menjamu seorang Dandim.
Makan bersama, dan bersenda gurau lepas penuh keakraban.
Tanpa sungkan dengan kondisi ranjang yang akan ditidurinya, Donny Gredinand kemudian menuju dalam kamar beristirahat.
Yah, malam itu, dirinya terlelap nyenyak di atas ranjang kumal milik seorang miskin di Masama.
Ketua GAM Banggai yang ikut menemani Dandim di rumah itu, saksikan jika Dandim bahkan mendengkur sangat pulas.
Buktikan bahwa seperti itulah jiwa seorang TNI, yang selalu dekat dengan rakyat, manunggal bersama rakyat.
Usai mendapat jamuan sederhana namun sangat berkesan, keesokan Donny Gredinand pun pamit.
Kepada I Kadek Molino, Dandim 1308/LB berjanji akan berupaya membantu nantinya.
Melalui kegiatan TNI Masuk Desa (TMD) atau sejenisnya, agar rumah tersebut bisa diperbaiki.
Aksi Donny Gredinand yang terlelap di atas ranjang kumal dalam rumah reot seorang miskin di Masama, juga memberi kesan.
Bahwa ternyata masih banyak rakyat khususnya di Kabupaten Banggai, yang berada di bawah garis kemiskinan.
Dan Pemerintah, seharusnya bisa memperhatikan mereka, tergerak untuk membantu.