RADAR SULTIM – Aksi demo tolak kenaikan harga BBM kembali digelar massa Mahasiswa di Luwuk Banggai, Kamis 15 September 2022.
Kali ini, demo dilakukan dari kampus Unismuh Luwuk menuju kantor Bupati Banggai, sekitar pukul 10.00 WITA.
Berorasi di depan kantor Bupati, massa yang berasal dari IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah) dan GMKI (Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia), menuntut Bupati Banggai ikut menyatakan penolakan atas naiknya harga BBM subsidi.
“Kami mendesak Bupati Banggai untuk menyampaikan aspirasi rakyat dengan menolak kenaikan harga BBM kepada pemerintah pusat,” teriak salah satu orator demo.
Tidak hanya persoalan harga BBM subsidi, massa demo juga menuntut Bupati Banggai bisa memperjelas program 1 Juta 1 Pekarangan yang menjadi janji politiknya.
Tuntutan itu dikatakan massa demo, karena hingga lebih setahun Bupati Banggai Ir H Amirudin menjabat, belum ada realisasi janji tersebut ke masyarakat.
Tuntutan lainnya mahasiswa juga mendesak Bupati Banggai melakukan perubahan APBD untuk menanggulangi inflasi yang saat ini terjadi.
Dengan cara mengalokasikan APBD dalam bentuk bantuan kepada masyarakat.
Tuntutan terakhir mahasiswa, Pemda Banggai diminta bertanggungjawab untuk mengatasi dampak bencana alam yang terjadi sesuai Undang-undang nomor 24 Tahun 2017.
Bupati Banggai Ir H Amirudin akhirnya bersedia menemui perwakilan massa sekira pukul 11.15 WITA.
Didampingi sejumlah pejabat serta Kapolsek Luwuk, 9 orang perwakilan massa kemudian mendapat penjelasan dari Bupati Banggai terkait tuntutan yang dilayangkan.
Soal kenaikan harga BBM subsidi, Bupati Banggai mengatakan bahwa hal itu tentunya sudah dipertimbangkan oleh Pemerintah Pusat.
“Untuk dampaknya (kenaikan harga BBM subsidi) ke depan pasti telah dilakukan kajian-kajian sesuai kaidah,” kata Bupati Amirudin.
Di Kabupaten Banggai sendiri, Bupati Amirudin juga paparkan rencana subsidi kepada masyarakat dari 2 persen APBD.
“Kita akan adakan rapat dulu dengan DPRD terkait subsidi 2 persen dari anggaran APBD.
“Hal itu untuk digunakan menekan dampak kenaikan harga BBM di masyarakat, namun tentunya juga harus melalui sejumlah kajian dan memperhatikan regulasi yang ada,” katanya.
Menjawab tuntutan terkait inflasi yang tinggi di Luwuk Banggai saat ini, Bupati Amirudin klaim jika inflasi sudah berhasil diturunkan di angka 6,7 persen dari 7,8 persen.
Penurunan angka inflasi itu dikatakan lagi jika berkat langkah konkret Pemda Banggai yang gencar dilakukan.
Seperti membuka pasar murah serta memberi subsidi biaya transportasi bahan pokok.
“Ada perubahan harga yang sewaktu – waktu dapat berubah dan dapat menurun.
“Di Kabupaten Banggai, penyumbang inflasi terbesar yaitu bahan makanan serta yang naik pada saat ini yaitu cabe dan bawang merah,” ucap Bupati Amirudin.
Tuntutan berikutnya terkait penanggulangan bencana, Bupati Amirudin juga mengklaim jika telah mengalokasikan dana tak terduga milik Pemda Banggai.
“Sudah kami intruksikan kepada seluruh Camat untuk menanggulangi bencana alam kedepannya.
Sementara tuntutan mengenai kejelasan program 1 Juta 1 Pekarangan yang menjadi janji politik, Bupati Amirudin saat itu tak memberikan jawaban ke mahasiswa.
Meski demikian, mahasiswa kemudian menandatangani MoU bersama Bupati Banggai terkait sejumlah tuntutan mereka, dan membubarkan diri sekitar pukul 12.45 WITA.