RADAR SULTIM – Menjadi kader perempuan andalan partai Demokrat untuk maju bakal calon DPRD Provinsi Sulteng dari dapil 4 Sulteng (Banggai Bersaudara), Susan Suling fokuskan niatnya berupaya mengangkat kesejahteraan ekonomi kaum perempuan.
Sosok aktifis berhijab yang dikenal sangat vokal tersebut, menjadi salah satu dari 3 kader perempuan dari partai Demokrat, yang disiapkan maju melalui dapil 4 Sulteng.
Namun, harapan Partai Demokrat dapat mengirimkan perwakilan perempuan duduk di DPRD Sulteng dari Banggai Bersaudara, condong digantungkan pada Susan Suling.
Dimana hal itu juga bahkan diakui langsung Ketua DPD Demokrat Sulteng, Anwar Hafid, di sejumlah kegiatan partai.
Menjadi perempuan andalan partai Demokrat untuk wakili kaum perempuan, Susan Suling mengaku menjadi amanah dan tanggung jawab yang harus diembannya.
Terlebih untuk wujudkan program yang selama ini diperjuangkan di wilayah Banggai Bersaudara, yakni pemberdayaan perekonomian perempuan untuk meraih kesejahteraan.
“Kesetaraan gender merupakan hal yang paling penting untuk mencegah diskriminasi yang terjadi di masyarakat,” kata Susan Suling, Sabtu 13 Mei 2023.
Menurut dia, terdapat beberapa cara
untuk mencapai kesetaraan gender, salah satunya dengan memberikan kesempatan pada perempuan untuk mempengaruhi kebijakan politik. Seperti berpartisipasi dalam politik dengan menjadi calon legislatif.
“Persentase perempuan yang rendah di lembaga legislatif, khususnya legislatif di Propinsi Sulteng, menunjukkan bahwa perempuan masih belum berpartisipasi aktif.
“Faktor penyebab minimnya persentase perempuan adalah motivasi yang rendah,” ungkap Susan.
Motivasi, lanjut Susan, merupakan pendorong tingkah laku individu sesuai arah tujuan.
“Sehingganya, saya ingin berpartisipasi untuk menjadi salah satu calon anggota legislatif di Sulteng. Untuk perjuangkan program saya, pemberdayaaan perekonomian perempuan,” tegas Susan.
Niat Susan Suling untuk maju itu, dikatakan juga tak lepas dari dinamika perempuan saat ini.
“Karena saya sudah melihat betapa terpuruknya seorang perempuan ketika dia tidak memiliki keahlian untuk bisa produktif.
“Itu yang menjadi dasar pemikiran saya. Bagaimana saya bisa membantu perempuan pra sekolah untuk bisa produktif dan tidak hanya bergantung pada orang lain.
“Juga dapat membantu memulihkan kepercayaan diri yang selama ini jadi momok bagi banyak kaum perempuan, agar dapat keluar dari kesulitan hidup,” tutup Susan.
