Scroll untuk baca artikel
Berita Terkini

Dipermasalahkan Kades Louk, Mahasiswa KKP Fisip Unismuh Luwuk Dipindahkan

3
×

Dipermasalahkan Kades Louk, Mahasiswa KKP Fisip Unismuh Luwuk Dipindahkan

Sebarkan artikel ini
Mahasiswa KKP Angkatan XIV Fisip Unismuh Luwuk, ditarik setelah dipermasalahkan Kades Louk.

RADAR SULTIM – Kepala Desa Louk, Kecamatan Luwuk Timur, Marwati Hi Harun, mempermasalahkan keberadaan mahasiswa KKP Angkatan XIV Fisip Unismuh Luwuk di wilayahnya.

Alasannya bahwa keberadaan mahasiswa KKP Angkatan XIV Fisip Unismuh Luwuk di wilayahnya, tanpa sepengetahuan Kades Louk sebelumnya.

iklan : warmindo

Padahal, keberadaan mahasiswa untuk KKP di Desa Louk telah berlangsung lebih seminggu.

Untuk menghindari kesalahpahaman dengan Pemerintah Desa Louk, panitia KKP Angkatan XIV Fisip Unismuh Luwuk akhirnya memindahkan lokasi KKP.

Hal itu dibenarkan Haminun selaku ketua KKP Angkatan XIV fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Luwuk Banggai.

“Sebelumnya surat pemberitahuan dan ijin lainnya sudah kami sampaikan ke Pemerintah Desa Louk.

“Melalui Sekdes Louk, karena saat itu kami tidak dapat bertemu dengan Kepala Desa Louk,” sebut Haminun, Jumat 4 Fabruari 2022.

Sebanyak 5 mahasiswa yang mengikuti KKP di Desa Louk, lanjut Haminun, bahkan telah mulai beraktifitas untuk praktek pengabdian pada masyarakat.

Dan aktifitas mahasiswa KKP diketahui bahkan didampingi pihak Pemerintah Desa.

Sesuai tema KKP Angkatan XIV Fisip Unismuh Luwuk, yakni transformasi administrasi dan potensi desa berbasis digital, para mahasiswa mulai bekerja.

Salah satunya dengan publikasi mengangkat potensi Wisata Desa Louk, yang baru saja diresmikan Pemerintah Daerah Kabupaten Banggai.

“Namun ini mungkin ada kesalahpahaman.

“Sehingga kami panitia putuskan untuk menarik mahasiswa KKP dari Desa Louk.

“Dan memindahkan lokasi KKP ke Desa lain,” tandas Haminun.

Dekan Fisip Unismuh Luwuk, Kisman Karinda, juga turut berkomentar terkait peristiwa penarikan mahasiswa KKP di Desa Louk.

Dengan tegas, dirinya menyebut hal itu merupakan satu fenomena yang buruk.

Contoh yang tidak bisa dipertontonkan oleh desa yang lain.

“Selaku dekan, sudah pernah survei dan selalu tidak ditemukan kepala desa di tempat.

“Kami menyesalkan kejadian itu,” tekan Dekan Fisip Unismuh Luwuk.

Seharusnya pemdes, lanjut Kisman karinda, adalah pengayom masyarakat kepada mahasiswa yang betul-betul ingin belajar.

“Apalagi di tingkat masyarakat terpelajar, kejadian ini diperlihatkan,” tandas Dekan Fisip.

Kisman Karinda pun menanyakan ada apa sebenarnya dengan Desa Louk?

Sehingga Kepala Desa terkesan tidak menyukai adanya orang luar untuk masuk.

“Toh kami tidak mencampuri urusan keuangan atau lain-lain.

“Sebegitu alerginya kah pemdes terhadap mahasiswa?” Tutup Kisman Karinda.

google news