Scroll untuk baca artikel
Radar DaerahRadar PendidikanRadar Terkini

Disdikbud Banggai Identifikasi Dua Anak di Desa Sepa Putus Sekolah

1
×

Disdikbud Banggai Identifikasi Dua Anak di Desa Sepa Putus Sekolah

Sebarkan artikel ini

RADAR SULTIM, LUWUK – Potret suram dunia pendidikan kembali terlihat di Desa Sepa, Kecamatan Pagimana, Kabupaten Banggai. Dua anak bernama Apen dan Sintia terpaksa menghentikan langkah mereka di bangku sekolah meski sudah berhasil lulus sebelumnya. Kini, keseharian mereka diisi dengan pekerjaan serabutan, mulai dari memungut batu hingga mencari kelapa demi membantu ekonomi keluarga.

Fenomena anak putus sekolah di wilayah pedesaan seperti Sepa bukanlah hal baru. Ada sejumlah faktor yang kerap menjadi penyebab, mulai dari keterbatasan ekonomi keluarga, jarak sekolah yang jauh, hingga pandangan masyarakat yang belum sepenuhnya menempatkan pendidikan sebagai kebutuhan utama. Selain itu, kurangnya motivasi dan minat anak untuk melanjutkan pendidikan juga memperburuk keadaan.

iklan : warmindo

Melihat kondisi tersebut, berbagai pihak menilai perlu adanya langkah konkret agar kasus serupa tidak terus berulang. Beberapa solusi yang dinilai bisa ditempuh antara lain:

Program Pagimana Bersekolah, yang dapat menampung anak-anak putus sekolah dengan menyediakan tempat tinggal, pembinaan, serta pelatihan sesuai minat dan bakat mereka.

Pendidikan nonformal, sebagai jalur alternatif bagi anak-anak yang tidak lagi bersekolah. Program ini bisa dirancang sesuai kebutuhan pasar kerja dan memberikan sertifikat kesetaraan.

Bantuan pemerintah melalui program seperti BOS (Bantuan Operasional Sekolah) maupun KIP (Kartu Indonesia Pintar), yang dapat meringankan beban ekonomi keluarga agar anak-anak tetap bisa melanjutkan pendidikan.


Masyarakat Desa Sepa berharap pemerintah daerah dan instansi terkait memberi perhatian lebih pada masalah ini. Sebab, pendidikan adalah satu-satunya jalan untuk membuka peluang masa depan yang lebih baik bagi anak-anak desa.***

google news