Scroll untuk baca artikel
Berita Terkini

DPRD Banggai Undang SPBU Tanggapi Keluhan Sopir Truk

1
×

DPRD Banggai Undang SPBU Tanggapi Keluhan Sopir Truk

Sebarkan artikel ini
DPRD Banggai gelar rapat dengar pendapat dengan SPBU dan sopir - sopir truk terkait susahnya BBM subsidi. (foto : Alisan)

RADAR SULTIM – DPRD Banggai akhirnya mengundang SPBU dalam rapat dengar pendapat tindaklanjuti keluhan sopir-sopir truk terkait susahnya mendapat BBM subsidi.

Rapat dengar pendapat itu dilaksanakan pada Senin 16 Januari 2023, di kantor DPRD Banggai.

iklan : warmindo

Dalam rapat yang digelar komisi III DPRD Banggai, disimpulkan adanya sistem pengawasan yang lemah pada SPBU di Kabupaten Banggai, sehingga rawan penyalahgunaan.

Pertemuan ini juga dihadiri PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi dan pemerintah Kabupaten Banggai dalam pembahasan tekait Bahan Bakar Minyak (BBM).

“Biar kuota BBM ditambah, kalau fungsi pengawasan Pertamina dan Hiswana Migas lemaha percuma,” ujar Anggota Komisi III DPRD Banggai Saripudin Tjahjo.

Dia meminta agar Pertamina membuka data total solar subsidi di seluruh SPBU di Kabupaten Banggai.

Ia juga meminta agar Dinas Perhubungan Banggai memberikan data jumlah kendaraan. Hal ini untuk menghitung kuota subsidi dan jumlah kendaraan.

“Tanpa pengawasan sampai kapan ini tidak selesai, kami jadi sasaran unjuk rasa. Pertamina berikan data yang valid setiap hari,” ujar dia.

Sementara itu, perwakilan SPBU MT Haryono Suardi mengatakan, sistem di SPBU saat ini sudah terintegrasi dan kamera pengawas terpantau langsung dari pemerintah pusat.

Suardi mengatakan, penyebab terjadinya antrean karena terdapat kendaraan yang mengantre setiap 2 jam sekali.

Hal ini menyulitkan pihak SPBU mendeteksi kendaraan yang memang digunakan operasional, dan hanya untuk menjual kembali BBM dari SPBU.

Pihak SPBU menawarkan beberapa solusi kepada para sopir truk terkait permasalahan antrean. SPBU meminta perkumpulan atau wadah para sopir truk memberikan data jumlah truk.

Bahkan, ia meminta agar para sopir truk memberikan stempel pada truk yang memang digunakan untuk operasional, bukan kepentingan lain.

Asisten I Setda Banggai Nurjalal juga menyoroti sistem pengawasan distribusi BBM di seluruh SPBU.

“Apa artinya tambahan kuota, tapi pengawasan amburadul,” ujar dia.

Sesuai data Pertamina, setiap SPBU mendapatkan BBM jenis Solar sebanyak 8 kiloliter sehari, sedangkan pertalite 16 kiloliter hingga 24 kiloliter per SPBU.

DPRD Banggai Undang SPBU Tanggapi Keluhan Sopir Truk

RADAR SULTIM – DPRD Banggai akhirnya mengundang SPBU dalam rapat dengar pendapat tindaklanjuti keluhan sopir-sopir truk terkait susahnya mendapat BBM subsidi.

Rapat dengar pendapat itu dilaksanakan pada Senin 16 Januari 2023, di kantor DPRD Banggai.

Dalam rapat yang digelar komisi III DPRD Banggai, disimpulkan adanya sistem pengawasan yang lemah pada SPBU di Kabupaten Banggai, sehingga rawan penyalahgunaan.

Pertemuan ini juga dihadiri PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi dan pemerintah Kabupaten Banggai dalam pembahasan tekait Bahan Bakar Minyak (BBM).

“Biar kuota BBM ditambah, kalau fungsi pengawasan Pertamina dan Hiswana Migas lemaha percuma,” ujar Anggota Komisi III DPRD Banggai Saripudin Tjahjo.

Dia meminta agar Pertamina membuka data total solar subsidi di seluruh SPBU di Kabupaten Banggai.

Ia juga meminta agar Dinas Perhubungan Banggai memberikan data jumlah kendaraan. Hal ini untuk menghitung kuota subsidi dan jumlah kendaraan.

“Tanpa pengawasan sampai kapan ini tidak selesai, kami jadi sasaran unjuk rasa. Pertamina berikan data yang valid setiap hari,” ujar dia.

Sementara itu, perwakilan SPBU MT Haryono Suardi mengatakan, sistem di SPBU saat ini sudah terintegrasi dan kamera pengawas terpantau langsung dari pemerintah pusat.

Suardi mengatakan, penyebab terjadinya antrean karena terdapat kendaraan yang mengantre setiap 2 jam sekali.

Hal ini menyulitkan pihak SPBU mendeteksi kendaraan yang memang digunakan operasional, dan hanya untuk menjual kembali BBM dari SPBU.

Pihak SPBU menawarkan beberapa solusi kepada para sopir truk terkait permasalahan antrean. SPBU meminta perkumpulan atau wadah para sopir truk memberikan data jumlah truk.

Bahkan, ia meminta agar para sopir truk memberikan stempel pada truk yang memang digunakan untuk operasional, bukan kepentingan lain.

Asisten I Setda Banggai Nurjalal juga menyoroti sistem pengawasan distribusi BBM di seluruh SPBU.

“Apa artinya tambahan kuota, tapi pengawasan amburadul,” ujar dia.

Sesuai data Pertamina, setiap SPBU mendapatkan BBM jenis Solar sebanyak 8 kiloliter sehari, sedangkan pertalite 16 kiloliter hingga 24 kiloliter per SPBU.

(Alisan)

google news