Scroll untuk baca artikel
Berita Terkini

Gara-gara Payudara Kebesaran, Peserta Ini Tak Lolos Seleksi CPNS

1
×

Gara-gara Payudara Kebesaran, Peserta Ini Tak Lolos Seleksi CPNS

Sebarkan artikel ini
Seorang peserta seleksi CPNS dinyatakan tak lulus karena payudara kebesaran. (sumber : ilustrasi/Pixabay)

RADAR SULTIM – Gara-gara payudara kebesaran, seorang peserta seleksi CPNS di salah satu lembaga Kementerian, dinyatakan tak lulus.

iklan : warmindo

Hal ini menimpa Dwiki Andoyo, salah satu peserta seleksi CPNS di salah satu Kementerian.

Penyebab gagalnya seleksi sebagai CPNS akibat payudara kebesaran, diunggahnya melalui cuitan twitternya.

Akun twitter bernama @dwikiand yang ditenggarai milik peserta seleksi CPNS bernama Dwiki Andoyo itu, menyertakan jawaban sanggah dari panitia pelaksana.

Bahwa dirinya dinyatakan tidak lulus seleksi CPNS, karena pembesaran payudara laki-laki, kaki bentuk X 10cm.

Cuitan akun @dwikiand itupun viral di media sosial twitter dan menjadi pembahasan warganet.

Karena meskipun peserta seleksi ini mendapatkan skor tertinggi dalam tahap sebelumnya, namun akhirnya dinyatakan gugur ketika melewati tes kesehatan umum dan jiwa.

Nilai tinggi diperoleh Dwiki Andoyo dalam tahapan seleksi kompetensi bidang (SKB), seperti bukti tangkapan layar yang turut diunggah akun @dwikiand.

Penyebab gagalnya karena keadaan fisik peserta seleksi itu, diantaranya terjadi pembesaran payudara.

“Di awal tahun ini diberikan pelajaran berharga dari salah satu seleksi pegawai negeri di suatu kementerian.

“Ternyata dalam menjalankan tugasnya sebagai pegawai negeri diperlukan postur yang sempurna dikarenakan mungkin dapat mempengaruhi performa kita dalam pekerjaan di kantor.”

Begitulah cuitan akun @dwikiand di twitter.

Menanggapi ciutan viral itu, Kepala Biro Hukum, Humas dan Kerjasama BKN, Satya Pratama memberi penjelasan.

Dikutip dari CNBCIndonesia, Satya mengakui bahwa pada sejumlah lembaga pemerintah memang ada syarat kebugaran jasmani.

Tujuannya agar PNS bisa melaksanakan tugas dan fungsi dengan baik di lembaga itu.

Satya pun mencontohkan seperti di Kementerian Pertahanan, Hukum dan HAM, serta di Badan Keamanan Laut.

Bahwa ada syarat kebugaran jasmani, termasuk di dalamnya tentang postur tubuh.

“Hal ini dikarenakan, nantinya ada pelatihan dasar yang membutuhkan itu.

“Di Kemhan ada pelatihan dasar dan program bela negara.

“Di Kumham (petugas Pemasyarakatan) ada pelatihan ke-Samaptaan.

“Di Bakamla ada pelatihan dasar yang dilaksanakan bekerja sama dengan TNI AL,” sebut Satya.

google news