RADAR SULTIM – Setelah diklaim Pemda Banggai jika harga beras naik saat ini masih terkendali, nyatanya Luwuk Banggai tertinggi se Indonesia.
Hal itu berdasarkan hasil pemantauan Badan Pusat Statistik (BPS) terhadap 90 kota inflasi untuk Maret 2023.
Dari 90 kota pemantauan, tercatat harga beras naik pada Maret 2023 terjadi di 60 kota.
Dan Kota Luwuk Banggai, terdata sebagai Kota dengan kenaikan harga beras tertinggi, capai 25,44%.
Hal itu dikatakan Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, dalam siaran persnya, Senin 3 April 2023.
Seperti dikutip dari beritasatu.com, bahwa BPS mencatat pada Maret 2023 ini dari 90 kota yang dipantau terjadi kenaikan harga beras di 60 kota.
Sementara itu di 29 kota mengalami penurunan harga beras sedangkan di satu kota tidak terjadi perubahan harga beras.
Pudji Ismartini mengatakan pada Maret 2023 ini sudah terjadi panen raya nasional di 10 provinsi dan 66 kabupaten utama.
Kenaikan harga beras masih terjadi karena ada kecenderungan transmisi harga dari petani ke pedagang eceran yang tidak secara langsung, sehingga perlu waktu untuk penyesuaian semuanya.
“Kita tahu bahwa panen raya di beberapa wilayah jadi faktor penyebab turunya harga, baik harga gabah kering panen maupun gabah kering giling.
“Sementara di tingkat konsumen, pedagang eceran masih perlu waktu penyesuaian dari panen raya sampai beras ini bisa membanjiri pasar,” ucap Pudji.
Selama Maret 2023, survei harga produsen beras di penggilingan dilakukan pada 876 perusahaan penggilingan di 31 provinsi, dimana diperoleh 1.134 observasi beras di penggilingan.
Pada Maret 2023, rata-rata harga beras kualitas premium di penggilingan sebesar Rp11.681,00 per kg, turun sebesar 1,16% dibandingkan bulan sebelumnya.
Sedangkan beras kualitas medium di penggilingan sebesar Rp 11.122,00 per kg atau turun sebesar 1,58%.
Sementara, rata-rata harga beras luar kualitas di penggilingan sebesar Rp 10.476,00 per kg atau naik sebesar 0,08%.
Dibandingkan dengan Maret 2022, rata-rata harga beras di penggilingan pada Maret 2023 untuk kualitas premium, medium, dan luar kualitas masing-masing naik sebesar 19,36%; 19,29%; dan 15,61%.
Bila dirinci menurut pulau terjadi kenaikan harga beras di sejumlah wilayah.
Di Pulau Sumatera kenaikan harga beras tertinggi terjadi di Bengkulu (2,82%), sementara itu penurunan terdalam terjadi di Lhokseumawe (-3,42%).
Di Pulau Jawa Kenaikan tertinggi harga beras terjadi di Yogyakarta (4,72%) sementara itu penurunan terdalam terjadi di Mataram (-8,5%).
Sementara, di pulau Sulawesi kenaikan tertinggi terjadi di Luwuk (25,44%) dan terendah terjadi di Kotamobagu (-1,42%).
Di Pulau Maluku dan Papua kenaikan harga beras terjadi di Manokwari (2,65%) dan deflasi terdalam terjadi di Merauke (-0,29%).
“Dari hasil pantauan 90 kota, kenaikan harga beras tertinggi tercatat di Luwuk dengan kenaikan sebesar 25,44%.
“sementara itu penurunan terdalam terjadi di Kota Mataram, yaitu sebesar 8,5% secara bulanan.
“Kota Palopo dann Luwuk mengalami peningkatan harga beras lebih dari 10%,” kata Pudji.