Scroll untuk baca artikel
Berita Terkini

Indonesia Ketuai ASEAN tahun 2023

0
×

Indonesia Ketuai ASEAN tahun 2023

Sebarkan artikel ini
Presiden Jokowi menerima palu dari PM Kamboja Hun Sen sebagai penanda bahwa Indonesia telah menjadi Ketua ASEAN. (Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev)

RADAR SULTIM – Indonesia terpilih mengetuai ASEAN untuk tahun 2023 dalam penutupan KTT ke 40 dan ke 41 di Kamboja, Minggu 13 November 2022.

Tongkat estafet keketuaan ASEAN dari Kamboja diterima langsung Presiden Jokowi dari Perdana Menteri Kamboja Hun Sen, sebagai penanda Indonesia telah menjadi ketua ASEAN.

iklan : warmindo

“Sebuah kehormatan bagi Indonesia menjadi Ketua ASEAN tahun 2023.

“Keketuaan Indonesia akan menjadikan ASEAN Matters: Epicentrum of Growth,” ujar Presiden Jokowi, dikutip dari Setkab.go.id.

Kepala Negara mengatakan ASEAN harus menjadi kawasan yang stabil dan damai, dan menjadi jangkar stabilitas dunia.

ASEAN juga harus konsisten menegakkan hukum internasional dan tidak menjadi proksi siapapun.

“ASEAN harus menjadi kawasan yang bermartabat, serta menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan demokrasi,” ucap Presiden dalam sambutannya.

Presiden juga menginginkan ASEAN harus menjadi kawasan ekonomi yang tumbuh cepat, inklusif, dan berkelanjutan.

Peningkatan kapasitas institusi ASEAN juga menjadi perhatian Presiden Jokowi, agar mampu menjawab tantangan 20 tahun ke depan.

Presiden berharap pada 2045 ASEAN harus lebih adaptif, responsif, dan berdaya saing.

“Semua itu harus diperjuangkan dengan cara ASEAN yaitu konsisten dengan semangat kerja sama serta menjalankan Piagam ASEAN seutuhnya,” katanya.

Di akhir sambutannya, Kepala Negara mengundang seluruh pemimpin ASEAN untuk hadir pada KTT ASEAN di Indonesia tahun depan.

“Saya tunggu kehadiran Yang Mulia di Indonesia tahun depan,” ucapnya.

Turut hadir mendampingi Presiden Jokowi dalam upacara penutupan KTT ASEAN Kamboja yaitu Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD.

Kemudian, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

google news