Scroll untuk baca artikel
Berita Terkini

Inflasi Kota Luwuk November 2023 Tetap Terjaga

28
×

Inflasi Kota Luwuk November 2023 Tetap Terjaga

Sebarkan artikel ini
IHK November 2023

RADAR SULTIM – Inflasi Kota Luwuk pada November 2023 tetap terjaga berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Banggai.

Pada Bulan November 2023 inflasi year on year (y-on-y) Kota Luwuk tercatat sebesar 4,59 persen dengan Indeks Harga Konsumen 121,86.

iklan : warmindo

Inflasi y-on-y tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pandan sebesar 5,89 persen dengan IHK sebesar 120,62 dan terendah terjadi di Kota Jayapura sebesar 1,82 persen dengan IHK sebesar 112,99.

Inflasi kota Luwuk sebesar 4,59 persen yang dipengaruhi oleh kenaikan indeks harga sebagian besar kelompok pengeluaran, yakni: kelompok makanan, minuman dan tembakau (9,17 persen); kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya (4,87 persen).

Kemudian, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya (4,4 persen); kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran (4,16 persen); kelompok transportasi (2,41 persen); kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga (2,74 persen).

Kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga (1,48 persen); serta kelompok pendidikan (0,36 persen). Sementara penurunan indeks harga terjadi pada kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan (0,17 persen); kelompok kesehatan (1,25 persen) serta kelompok pakaian dan alas kaki (1,59 persen).

Tingkat Inflasi month to month (m-to-m) November 2023 sebesar -0,07 persen dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) November 2023 sebesar 3,74 persen.

Inflasi pada November 2023 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 3,0±1%.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) November 2023 tercatat sebesar 0,38% (mtm), sehingga secara tahunan menjadi 2,86% (yoy).

Inflasi yang terjaga merupakan hasil dari konsistensi kebijakan moneter serta eratnya sinergi pengendalian inflasi antara Bank Indonesia dan Pemerintah (Pusat dan Daerah) dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) melalui penguatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah.

Dengan perkembangan tersebut, Bank Indonesia meyakini inflasi tetap terkendali dalam kisaran sasaran 3,0±1% pada 2023 dan 2,5%±1% pada 2024.

Sementara itu secara nasional, pada November 2023 terjadi inflasi year on year (y-on-y) sebesar 2,86 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 116,08.

Inflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 5,89 persen dengan IHK sebesar 120,62 dan terendah terjadi di Jayapura sebesar 1,82 persen dengan IHK sebesar 112,99.

Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 6,71 persen.

Kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,69 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,12 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,63 persen.

Kelompok kesehatan sebesar 2,04 persen; kelompok transportasi sebesar 1,27 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,07 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,38 persen; kelompok pendidikan sebesar 1,98 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,18 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 3,76 persen.

Tingkat inflasi month to month (m-to-m) November 2023 sebesar 0,38 persen dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) November 2023 sebesar 2,19 persen.

Tingkat inflasi y-on-y komponen inti November 2023 sebesar 1,87 persen, inflasi m-to-m sebesar 0,12 persen, dan inflasi y-to-d sebesar 1,65 persen.

Dari data Bank Indonesia (BI), disebutkan juga secara nasional jika inflasi inti tetap terjaga rendah.

Inflasi inti pada November 2023 tercatat sebesar 0,12% (mtm), meningkat dari inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 0,08% (mtm).

Realisasi inflasi inti pada November 2023 disumbang terutama oleh inflasi komoditas emas perhiasan dan gula pasir.

Secara tahunan, inflasi inti November 2023 tercatat sebesar 1,87% (yoy), lebih rendah dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 1,91% (yoy).

Inflasi kelompok volatile food meningkat. Kelompok volatile food pada November 2023 mencatat inflasi sebesar 1,72% (mtm), lebih tinggi dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,21% (mtm).

Peningkatan inflasi volatile food tersebut disumbang terutama oleh inflasi pada komoditas aneka cabai, bawang merah, dan beras. Peningkatan inflasi lebih lanjut tertahan oleh deflasi daging ayam ras dan aneka ikan.

Secara tahunan, kelompok volatile food mengalami inflasi sebesar 7,59% (yoy), meningkat dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 5,54% (yoy).

Inflasi kelompok administered prices tercatat menurun. Kelompok administered prices pada November 2023 mengalami inflasi sebesar 0,08% (mtm), lebih rendah dari inflasi pada bulan sebelumnya yang sebesar 0,46% (mtm).

Perkembangan ini dipengaruhi oleh deflasi bensin akibat penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi. Secara tahunan, inflasi kelompok administered prices menjadi sebesar 2,07% (yoy), menurun dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 2,12% (yoy).

google news