Scroll untuk baca artikel
Berita Terkini

Jadi Daya Tarik Warga, Anakan BCF mulai Berkembang di Teluk Lalong

4
×

Jadi Daya Tarik Warga, Anakan BCF mulai Berkembang di Teluk Lalong

Sebarkan artikel ini

RADAR SULTIM – Upaya LSM GAM Banggai dalam pembuatan BCF Garden di Teluk Lalong, Kota Luwuk, beberapa bulan terakhir, mulai menampakkan hasil baik.

Hasil observasi perkembangan ikan endemik Banggai di BCF Garden, Jumat 16 Juni 2023, di tepian perairan Teluk Lalong telah banyak anakan Banggai Cardinal Fish (BCF).

iklan : warmindo

Pelepasliaran ratusan anemon atau bulu babi yang menjadi rumah bagi BCF di seputaran Teluk Lalong, membuat kondisi dasar perairan yang tadinya hanya lumpur dan sampah, kini hidup dengan aneka biota laut

Ketua LSM GAM Banggai Idin Massa mengatakan, pelepasliaran anemon atau bulu babi yang dilakukan sejak November 2023, kini juga telah berkembang biak dengan sendirinya.

“Tadinya kita hanya melepas bulu-bulu babi di depan RTH. Tapi sekarang, bulu-bulu babi itu berkembangbiak dan semakin banyak.

“Menyebar membentuk koloni-koloni hingga ke depan Masjid Agung, ke arah Pelabuhan Luwuk. Menjadi rumah bagi BCF,” ucap Idin.

Banyaknya anakan baru BCF di Teluk Lalong, dan bermain di koloni-koloni anemon, sekitar 12 -15 ekor BCF per anemon, menjadi daya tarik tersendiri warga Kota Luwuk.

Salah satu warga yang mengaku sengaja datang ke Teluk Lalong, hampir setiap sore hari belakangan ini, untuk melihat langsung ikan endemik Banggai tersebut.

“Selama ini kan kita hanya dengar BCF. Tapi belum lihat langsung. Nah sekarang ini kita sudah bisa lihat langsung dan banyak pula. Memang cantik ikannya,” ungkap warga itu yang datang bersama keluarganya.

Tantangan LSM GAM Banggai dalam melestarikan ikan ini di BCF Garden nantinya, adalah mengupayakan penetapan sebagian lokasi di Teluk Lalong, yang menjadi lokasi pelestarian, menjadi kawasan konservasi dengan payung hukum yang jelas.

“Kendala kita saat ini memang belum bisa melarang orang lain untuk sama-sama menjaga Teluk Lalong. Karena dasarnya memang belum ada.

“Itu yang nantinya bersama-sama Kajari Banggai, Pemda Banggai, Balai Karantina Ikan, Danposal, dan semua pihak terkait, kita upayakan agar bisa ada payung hukum sebagai kawasan konservasi,” ungkap Ketua LSM GAM Banggai.

google news