Scroll untuk baca artikel
Berita Terkini

Kembangkan Petani Kakao, Pemkab Banggai Fasilitasi Workshop Program READSI

27
×

Kembangkan Petani Kakao, Pemkab Banggai Fasilitasi Workshop Program READSI

Sebarkan artikel ini
Workshop pra pendampingan bagi petani kakao program READSI Tahun 2023. (foto : Prokopim Banggai)

RADAR SULTIM – Mendukung perkembangan petani kakao di daerah, Pemkab Banggai fasilitasi workshop program READSI digelar di Kota Luwuk dan dibuka pada Rabu malam 22 November 2023.

Workshop bertema pra pendampingan bagi petani kakao program READSI Tahun 2023 yang dilaksanakan Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Kementrian Pertanian RI, dihadiri Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluh Pertanian BPP-SDMP Kementerian Pertanian RI beserta tim.

iklan : warmindo

Kemudian manager READSI, sejumlah Kadis Pertanian dan Perkebunan di Sulawesi Tengah, seperti dari Kabupaten Parigi Moutong dan Kabupaten Poso, serta para narasumber dan peserta yang merupakan petani kakao.

Bacakan sambutan tertulis Bupati Banggai, Wabup Furqanuddin Masulili menyampaikan ucapan terima kasih dan selamat datang kepada Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluh Pertanian BPP-SDMP Kementerian Pertanian RI dan seluruh yang hadir.

“Pelaksanaan kegiatan workshop di Kota Luwuk pada malam hari ini merupakan suatu kehormatan tersendiri bagi Pemerintah Kabupaten Banggai.

“Mudah-mudahan dengan kegiatan workshop ini akan bisa menambah wawasan kita semua, khususnya bagi petani kakao serta segenap pemangku kepentingan,” ujar Furqanuddin.

Wabup Banggai juga menyambut positif serta mendukung secara penuh kegiatan yang dilaksanakan.

Karena kegiatan tersebut bertujuan untuk menyusun rencana tindak lanjut pendampingan bagi petani kakao.

Khususnya materi adopsi observasi sebagai alat (tools) guna melihat tingkat adopsi petani terhadap peningkatan produksi kakao dalam mendukung keberlanjutan kakao dan penumbuh kembangkan cocoa doctor di wilayah program, khususnya di Sulawesi Tengah.

Selanjutnya, untuk mencapai potensi yang optimal, petani perlu dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan yang mutakhir dalam budidaya kakao.

Sehingga diharapkan workshop pra pendampingan para peserta dapat memperoleh informasi terkini mengenai teknik-teknik budidaya kakao yang efektif dan berkelanjutan serta menekankan kepada hilirisasi jika ada produksi setelah menanan kakao dalam peningkatan ekonomi bagi petani.

“Melalui kegiatan pelatihan adopsi dan observasi kakao bagi fasilitator desa, diharapkan dapat bisa melatih para fasilitator untuk melakukan pendampingan dan pengawalan bagi petani kakao di wilayah Readsi dengan metode adopsi dan observasi kakao.

“Sehingga diharapkan pelaksanaan workshop ini dapat lebih memaksimalkan keberlangsungan program agar sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

“Olehnya itu workshop pra pendampingan bagi petani kakao adalah untuk menyamakan pemahaman konsep pelaksanaan adopsi dan observasi kakao,” tutup Wabup Furqanuddin.

Program Rural Empowerment and Agricultural Development Scaling-up Initiative (READSI) merupakan perluasan Program Rural Empowerment and Agricultural Development (READ) yang dilaksanakan di 5 kabupaten di Provinsi Sulawesi Tengah yang dimulai pada periode 2008 – 2014.

Dengan dukungan pembiayaan Pinjaman dan Hibah International Fund for Agricultural Development (IFAD).

Program READ dinilai oleh BAPPENAS sebagai program yang berhasil dalam memberdayakan petani kecil, meningkatkan pendapatan dan produksi.

Serta memperkuat lembaga tingkat desa dengan mengintegrasikan kegiatan produktivitas pertanian yang digerakkan masyarakat dalam satu paket lengkap dukungan termasuk inovasi kemitraan publik-swasta dengan PT. MARS dalam pengembangan kakao.

Dalam hal pendapatan rumah tangga, Program READ telah meningkatkan pendapatan rumah tangga yang ditargetkan yaitu 40% rumah tangga berada di atas garis kemiskinan, dan 83 % pendapatan berasal dari pertanian.

Dalam hal pemberdayaan perempuan, Program READ telah meningkatkan partisipasi perempuan dalam proses pengambilan keputusan di tingkat rumah tangga dan desa, dan meningkatkan akses perempuan ke sumber ekonomi, pertanian, dan keuangan.

google news