RADAR SULTIM – Kepala Sekolah (Kepsek) SMAN 1 Bunta aniaya seorang muridnya dengan cara memukulnya dengan serok sampah.
Kepsek SMAN 1 Bunta berinisial KA aniaya muridnya, penyebabnya ternyata kesal karena RM, muridnya sendiri, tak menyelesaikan tugas yang diberikannya.
Murid tersebut dianiaya kepsek SMAN 1 Bunta, dengan cara dipukul gunakan serok sampah.
Peristiwa yang terjadi pada Sabtu 1 April 2023 dan sempat viral di media sosial, untungnya berakhir damai antara kedua belah pihak.
Perdamaian antara kepsek SMAN 1 Bunta yang aniaya muridnya sendiri, dibenarkan Kapolsek Bunta AKP Syukri Larau.
Dikatakan, kasus dugaan penganiayaan yang dialami oleh RM (17) sisiwa kelas 11 SMA 1 Bunta, berakhir damai lewat upaya restorative justice di Kantor Polsek Bunta, Senin pagi 3 April 2023.
Mediasi dilakukan oleh Bhabinkamtibmas Polsek Bunta Bripka Mahmudin Kasim dengan menghadirkan korban dan pelaku penganiayaan KA (42) selaku Kepala Sekolah SMA 1 Bunta.
Bripka Mahmudin Kasim mengatakan bahwa kasus ini dinyatakan selesai setelah KA meminta maaf secara langsung kepada korban dan keluarganya.
Saat pertemuan keduanya melalui mediasi polisi, KA berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya.
Kapolsek Bunta mengatakan bahwa kejadian ini berawal pada Sabtu pekan kemarin saat proses pembelajaran berlangsung di SMA 1 Bunta.
KA memukul RM dengan menggunakan tempat serok sampah karena korban tidak mengerjakan tugas yang diberikan.
“RM tak membuat tugas yang diberikan KA, karena RM tidak mengikuti atau tidak masuk,” ujarnya.
Kapolsek menyebut bahwa antara pelaku dan korban merupakan hubungan antara guru dan murid.
“Jadi korban didampingi kakaknya bersama KA menghadap di Mapolsek Bunta untuk dilakukan restorative justice,” ujarnya.
AKP Syukri mengatakan, kedua belah pihak kini telah meninggalkan kantor polisi dan kembali ke sekolah setelah mereka menandatangi surat pernyataan bersama.
“Sudah clear, keduanya sudah berdamai,” tandasnya.