RADAR SULTIM – KM Sambar Jaya yang mengalami mati mesin saat pelayaran Maluku Selatan – Luwuk Banggai, akhirnya berhasil ditemukan, Jumat 11 Februari 2022.
Delapan orang kru KM Sambar Jaya, juga dipastikan dalam kondisi selamat.
Kapal yang terombang-ambing di lautan karena alami mati mesin ketika berada di perairan Bangkalan, ditemukan di wilayah perairan Desa Nipa.
Yang terletak di Kecamatan Lamala, Kabupaten Banggai, sekitar pukul 06.00 WITA.
Ditemukannya KM Sambar Jaya dibenarkan Kapolsek Lamala Iptu I Nyoman Yosef Suradi.
Bahwa pihaknya mendapat informasi dari Basarnas, jika ada kapal yang alami mati mesin itu, telah terbawa arus hingga ke perairan Desa Nipa.
“Kita dapat informasi dari Pos SAR Luwuk. Bahwa di perairan pantai Desa Nipa ada sebuah kapal motor yang sementara terombang ambing,” ungkap Kapolsek.
Kapolsek Lamala kemudian memimpin jajaran Polsek Lamala bersama personel Koramil 1308-06 Lamala, pagi buta itu menyisir pantai di Desa Nipa.
Dan akhirnya melihat keberadaan KM Sambar Jaya, bersama 8 orang kru di atasnya.
Personel TNI Polri di Lamala kemudian melakukan evakuasi, dengan cara menarik KM Sambar Jaya dengan kapal ikan ke pinggir pantai, di Desa Lomba, depan Mapolsek Lamala.
Diungkapkan Kapolsek Lamala, kapal berkapasitas 27 GT itu, memuat hasil bumi berupa kopra seberat 30 ton.
“Proses evakuasi ini dilakukan dengan cara ditarik menggunakan Kapal Ikan menuju Pantai Desa Lomba,” sebut Iptu Suradi.
Dari keterangan nahkoda , lanjut Kapolsek, kapal yang menggunakan tiga mesin itu berangkat dari Kabupaten Buru Selatan, Provinsi Maluku Selatan, pada Senin tanggal 7 Pebruari 2022 sekitar pukul 08.00 WITA.
Dengan tujuan menjual hasil bumi berupa kopra di perusahaan Bimoli Luwuk.
“Dan pada Rabu 9 Februari 2022 sekitar pukul 20.00 WITA, kapal motor mengalami mati mesin sebelah kiri di perairan Tanjung Pamali Kabupaten Banggai Kepulauan.
“Dan Kamis 10 Februari 2022 sekitar pukul 16.00 WITA, kembali mengalami mati mesin tengah di perairan Kecamatan Mantoh,” beber Iptu Suradi.
Iptu Suradi mengatakan, meskipun telah mengalami dua mesin, KM Sumber Jaya terus melanjutkan perjalanan menggunakan satu mesin bagian kanan.
“Namun mengingat muatan sangat berat, nahkoda kapal tidak bisa mengemudikan kapal dengan normal.
“Sehingga nahkoda kemudian menghubungi pemilik kapal,” tandas Iptu Suradi.