Scroll untuk baca artikel
Radar DaerahRadar Terkini

Komitmen Jaga Kelestarian Pesisir Bupati Banggai Buka Seminar Awal Implementasi Teknologi PEGAR

128
×

Komitmen Jaga Kelestarian Pesisir Bupati Banggai Buka Seminar Awal Implementasi Teknologi PEGAR

Sebarkan artikel ini
Bupati Banggai Buka Seminar Awal Implementasi Teknologi PEGAR, Senin 26 Juni 2025.

RADAR SULTIM, BANGGAI – Pemerintah Daerah Kabupaten Banggai melalui Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) lakukan Seminar Awal “Riset Implementasi Teknologi Pemecah Gelombang Ambang Rendah (PEGAR) untuk perlindungan dan reklamasi pantai secara alami di Kabupatem Banggai. Pada Senin 16 Juni 2025.

Pada kegiatan Seminar Awal ini BRIDA BANGGAI bekerjasama dengan Universitas Sulawesi Tenggara menyampaikan paparannya mengenai rencana penerapan teknologi PEGAR.

iklan : warmindo

Hadir pula Ketua Tim Tenaga Ahli Bapak Dr. Ir. Irwan Lakawa, ST.,M.Si., IPM, ASEAN.,Eng yang juga sebagai Dekan Fakultas Teknik Universitas Sulawesi Tenggara Kendari.

Kebupaten Banggai memiliki garis pantai sepanjang 613 KM, menjadikan wilayah ini kaya akan potensi pesisir, namun sekaligus rentan akan ancaman abrasi dan kerusakan lingkungan. Abrasi Pantai terus mengancam ekositem pesisir dan keberlanjutan kehidupan masyarakat yang menggantungkan hidup pada laut dan sumber daya pesisir.

Dalam sambutannya Bupati Banggai Menyampaikan bahwa Kabupaten Banggai dianugrahi kekayaan sumber daya alam yang luar biasa antara lain sektor Pertanian, Perikanan, Pariwisata, dan Energi.

“Namun, tantangan kami adalah begaimana mengelola semua ini dengan pendekatan yang ilmiah agar manfaatnya bisa dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.” Ujar Bupati Banggai

Lanjutnya, “Kehadiran Teknologi yang berbasis riset menjadi bukti komitmen kita untuk mengedepankan solusi yang mengacu pada pengetahuan dan teknologi dalam tata kelola lingkungan pesisir.” Tegas Bupati Banggai

Kepala BRIDA Andi Nur Syamsi Amir, S.STP., M.Si dalam laporannya menyampaikan teknologi ini telah terbukti mampu mengurangi energi gelombang, memungkinkan pengendapan sedimen secara alami mendukung rehabilitasi mangrove dan terumbu karang dan yang paling penting Berkelanjutan secara Ekologis. Kami juga telah menetapkan lokasi kajian awal ini di Pantai KM 5, Kecamatan Luwuk Selatan. Lokasi ini dipilih karena mengalami tekanan abrasi yang signifikan, namun juga memiliki potensi untuk pemulihan pesisir pantai secara alami.

Bupati Banggai lalu membuka kegiatan Seminar Awal ini dengan resmi dan berharap akan lahir rekomendasi-rekomendasi yang aplikatif dan tepat guna untuk diterapkan dibeberapa wilayah pesisir di Kabupaten Banggai.

Seminar kemudian di mulai dengan pemaparan dari Tim Ahli dari Universitas Sulawesi Tenggara Kendari dan disaksikan oleh Bupati Banggai juga pejabat dari OPD terkait.

Dalam Seminar Awal ini di tetapkan untuk penelitian awal sepanjang 750m di garis pantai KM 5 dan rencana survey untuk Pembuatan PEGAR.***

google news