RADAR SULTIM – Inflasi dapat diartikan sebagai kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu.
Deflasi merupakan kebalikan dari inflasi, yakni penurunan harga barang secara umum dan terus menerus.
Perhitungan dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), link ke metadata SEKI-IHK.
Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas (atau mengakibatkan kenaikan harga) pada barang lainnya.
Inflasi dapat menyebabkan berbagai masalah, seperti turunnya nilai mata uang, kenaikan harga barang dan jasa, meningkatnya pengangguran, menurunnya kesejahteraan masyarakat, hilangnya investasi, dan masih banyak lagi.
Inflasi merupakan mimpi buruk dalam perekonomian suatu negara.
Sebab, dampak yang ditimbulkan memang tak main-main.
Inflasi dapat memicu kerusuhan di berbagai daerah dan menyebabkan situasi negara mengalami chaos.
Apalagi bagi negara yang memiliki utang luar negeri yang besar dan pertumbuhan ekonomi yang lambat.
Inflasi bisa mematikan perekonomian dan diikuti dengan berbagai masalah lain yang muncul.
Setiap negara yang mengalami inflasi tentunya akan memunculkan berbagai dampak yang negatif.
Hampir semua aspek masyarakat akan turut merasakan dampaknya dan tentunya bisa membuat beban hidup menjadi bertambah.
Di bawah ini terdapat beberapa dampak dari inflasi adalah sebagai berikut:
Terhadap Pendapatan
Jika harga dari suatu bahan pangan dan papan akan terus meningkat, maka pendapatan riil dari masyarakat akan terus berkurang.
Sebagai contoh, sebelumnya harga satu porsi mie ayam hanya sebesar Rp. 8.000.
Namun, setelah terjadi inflasi dan pedagang melakukan penyesuaian terhadap harga maka harga satu porsi mie ayam tersebut akan menjadi sebesar Rp. 10.000.
Terhadap Nilai Ekspor
Kemampuan suatu negara untuk melakukan ekspor akan berkurang ketika sedang mengalami inflasi.
Biaya ekspor akan menjadi lebih mahal dan juga daya saing barang ekspor dan komoditi lain akan mengalami penurunan yang akan mengakibatkan pendapatan devisa bisa menjadi berkurang
Terhadap Minat untuk Menabung dan Berinvestasi
Berkaitan dengan menurunnya pendapatan, inflasi juga akan menurunkan minat seseorang untuk menabung dan melakukan investasi.
Bunga dari tabungan yang terlalu kecil mengakibatkan banyak orang lebih baik untuk menyimpannya sendiri atau menggunakan untuk berbagai keperluan konsumtif.
Biaya investasi yang terus meningkat juga akan menurunkan minat seseorang untuk melakukan investasi.
Terhadap Nilai Properti
Nilai properti akan sangat dipengaruhi oleh inflasi.
Jika nilai inflasi terus meningkat, maka Anda akan semakin sulit untuk membeli sebuah properti.
Terdahap Kalkulasi Harga Barang Pokok
Dengan terjadinya inflasi akan mengakibatkan perhitungan penetapan harga barang pokok menjadi lebih sulit.
Harga barang pokok yang terus meningkat akan mengakibatkan pertumbuhan ekonomi suatu negara bisa menjadi melambat bahkan berhenti.
Di Indonesia, Bank Indonesia memiliki tugas untuk mengatasi inflasi dengan membuat kebijkan-kebijakan.
Perlu diingat bahwa kenaikan harga satu dua barang saja tidak dapat disebut inflasi, kecuali jika sudah meluas dan berdampak pada harga barang lain.
Dampak utama dari inflasi adalah harga barang-barang kebutuhan pokok menjadi meroket dan sulit didapatkan oleh masyarakat.
Tak hanya itu, perusahaan besar pun akan terpengaruh akibat inflasi.
Inflasi akan terus terjadi secara alami dan tidak dapat dicegah.
Setiap negara bisa mengalami inflasi dan tidak dapat dihindari.
Akan tetapi, inflasi tersebut masih dapat diperlambat dan diatasi dengan semaksimal mungkin dan akan membutuhkan penanganan yang serius untuk menghadapinya.
Di bawah ini merupakan beberapa cara mengatasi inflasi :
Menghemat Pengeluaran Pemerintah
Cara mengatasi inflasi yang pertama yang bisa diandalkan untuk mengatasi inflasi adalah dengan menghemat pengeluaran pemerintah.
Pemerintah bisa membatasi untuk melakukan pembelian ataupun permintaan barang dan jasa.
Pemerintah juga bisa membatasi anggaran yang dikeluarkan untuk berbagai keperluan yang tidak perlu seperti melakukan studi banding.
Menaikkan Tarif Pajak
Cara mengatasi inflasi adalah untuk menekan inflasi adalah dengan menaikkan tarif pajak.
Naiknya tarif pajak untuk perusahaan dan rumah tangga akan mengurangi dan membatasi tingkat konsumsi.
Pengurangan tingkat konsumsi tersebut akan berpengaruh terhadap menurunnya harga suatu barang.
Kebijakan Operasi Pasar Terbuka
Agar dapat menambah jumlah barang, pemerintah harus mengeluarkan aturan untuk meningkatkan jumlah produksi.
Hal tersebut dapat dipenuhi dengan memberikan premi ataupun subsidi pada perusahaan yang dapat memenuhi target kuota tertentu.
Selain itu juga, untuk meningkatkan jumlah barang yang beredar di pasaran pemerintah bisa melonggarkan keran impor dengan menurunkan bea masuk barang impor.
Kebijakan Diskonto
Cara mengatasi inflasi adalah bank sentral dapat mengeluarkan kebijakan diskonto dengan cara meningkatkan nilai suku bunga.
Tujuan utamanya adalah agar masyarakat semakin terdorong untuk menabung.
Dengan demikian, dapat diharapkan jumlah uang yang beredar dapat berkurang dan nilai inflasi bisa ditekan lebih baik.
Menetapkan Harga Maksimum untuk Beberapa Jenis Barang
Cara mengatasi inflasi yang terakhir adalah untuk mengendalikan nilai inflasi yang terus meningkat, harus terdapat penetapan harga maksimum bagi beberapa jenis barang.
Penetapan harga yang dilakukan oleh pemerintah haruslah realistis untuk menghindari terjadinya penjualan pada pasar gelap.
Itulah definisi, dampak dan bahaya serta sejumlah cara untuk mengatasi inflasi. (Berbagai Sumber)