RADAR SULTIM – Polisi saat ini juga tengah mengejar seorang pria yang menjadi kaki tangan Anisa Aisyah Aslam, perempuan cantik pelaku penipuan investasi bodong miliaran rupiah di Batui.
Dalam konferensi pers Polres Banggai pada Rabu 26 Juli 2023, Kasat Reskrim AKP Tio Tondy menyebut jika pria yang saat ini telah berstatus DPO itu, berinisial K.
Pria berinisial K ini, dijelaskan Polisi turut serta dalam aksi-aksi Anisa Aisyah ketika memperdaya para korbannya.
Dengan menyamar sebagai karyawan JOB Tomori, menggunakan seragam perusahaan migas tersebut, kehadiran K bersama Anisa semakin meyakinkan para korban untuk menyerahkan uang miliaran rupiah.
“Namun sudah dipastikan jika inisial K ini bukan karyawan dari JOB Tomori. Dia menyamar membantu aksi pelaku,” jelas AKP Tio.
Ketika korban bernama Nurdahniar Kasim dan Subhan menyerahkan uang Rp 2,1 miliar kepada Anisa di sebuah penginapan pada 2021 lalu, pria inisial K ini juga ikut hadir.
Bahkan dirinya ikut berfoto bersama dengan tetap gunakan seragam palsu JOB Tomori.
Dokumentasi foto saat transaksi itulah, yang menjadi satu-satunya bukti polisi mengenai identitas K.
Pria berinisial K yang membantu Anisa Aisyah Aslam melakukan penipuan dengan modus pekerjaan PKWT di JOB Tomori, dikatakan AKP Tio Tondy, bisa saja menjadi tersangka lainnya dalam kasus ini.
“Kita masih akan dalami untuk penambahan tersangka dalam kasus ini,” tandasnya.
Diketahui, Polres Banggai baru saja merilis kasus penipuan investasi bodong yang bernilai miliaran rupiah di Batui, Banggai, yang terjadi tahun 2021 lalu.
Anita Aisyah Aslam, perempuan cantik berusia 34 tahun, warga Kelurahan Lamo, Kecamatan Batui, yang merupakan pelaku investasi bodong, saat ini telah telah ditetapkan tersangka oleh penyidik Sat Reskrim Polres Banggai.
Namun, Anisa Aisyah Aslam sementara ini tengah ditahan di Mapolresta Palu.
Ternyata, selain melakukan aksi penipuan di wilayah Batui Kabupaten Banggai, Anita Aisyah juga terungkap melakukan sejumlah hal sama di wilayah Kota Palu.
Menawarkan investasi bodong berupa pekerjaan PKWT (penggajian kerja waktu tidak tetap) kepada korban-korbannya, untuk digunakan di JOB Tomori, perusahaan migas di Batui.
