Scroll untuk baca artikel
Berita Terkini

Migas Habis, Tersisa Besi Bekas

0
×

Migas Habis, Tersisa Besi Bekas

Sebarkan artikel ini

RADAR SULTIM – Terbuai dengan keberadaan industri migas di Kabupaten Banggai, menjadi hal prioritas untuk dihindari Bupati Amirudin.

Sehingga saat dirinya memimpin daerah saat ini, Bupati Amirudin teguh memperjuangkan kebangkitan untuk mandiri sektor lainnya.

iklan : warmindo

Seperti sektor pertanian, peternakan, perkebunan, pariwisata, UMKM, dan lain sebagainya.

Keinginan itu kembali diingatkan Bupati Banggai Ir H Amirudin, saat membuka festival UMKM 2022, di RTH Teluk Lalong, Selasa malam, 11 Januari 2022.

Bahwa tidak semestinya, Daerah ini bergantung pada sektor migas yang memiliki keterbatasan untuk habis nantinya.

“Jika JOB, DS LNG selesai nanti, maka tidak akan ada apa-apa lagi. Semua hanya akan jadi besi bekas,” tegas Bupati Amirudin.

Memanfaatkan keberadaan industri migas dalam hal jatah pembagian hasil produksi, untuk dialokasikan pada pembangunan sektor lainnya, adalah jurus yang tengah dilakukan Bupati Amirudin.

Dengan harapan, ketika migas selesai, Kabupaten Banggai telah mampu untuk hidup mandiri.

Sektor pertanian telah terbangun dengan baik, perkebunan dan peternakan semakin baik, jalan-jalan semakin bagus, hingga lampu-lampu semakin terang.

“Beberapa bulan ini saya kejar itu, dan hasilnya cukup membahagiakan.

“Dana bagi hasil (dari sektor migas) kita cukup naik. Itu akan kita alokasikan untuk program pembangunan pertanian, perkebunan, peternakan.

“Jika kita tidak manfaatkan untuk masyarakat, maka ketika (migas) selesai, kita hanya tinggal nama,” tandas Bupati Amirudin.

Kekhawatiran Bupati Amirudin akan ketergantungan Daerah terhadap industri migas yang ada saat ini, memang cukup beralasan.

Mengingat perkiraan cadangan migas yang ada di Indonesia, termasuk yang berada di wilayah Kabupaten Banggai, sudah tak sampai 20 tahun lagi.

Seperti yang pernah diutarakan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif.

Dirinya memaparkan bahwa cadangan terbukti dan potensial minyak bumi yang dimiliki Indonesia pada 2020 tercatat hanya tinggal 4,2 miliar barel.

Sementara itu, untuk cadangan terbukti dan potensial gas bumi tercatat sebanyak 62,4 triliun kaki kubik.

Umur cadangan terbukti itu apabila dimanfaatkan, maka tidak akan mencapai dua dekade lagi.

“Sumber daya cadangan kalau tidak lakukan eksplorasi dan tidak menghasilkan output hanya tinggal 9 tahun.

“Untuk minyak bumi dan gas bumi 18 tahun,” katanya dalam sebuah diskusi pada awal 2021 lalu. (jy)

google news