Scroll untuk baca artikel
Berita Terkini

Ngeri.. Bom Ikan Meledak di Tangan Nelayan di Balantak Selatan

3
×

Ngeri.. Bom Ikan Meledak di Tangan Nelayan di Balantak Selatan

Sebarkan artikel ini
bom ikan meledak di tangan seorang nelayan di Balantak Selatan. (foto : Ilustrasi/Pixabay)

RADAR SULTIM – Peristiwa tragis penggunaan bom ikan terjadi di wilayah perairan Desa Giwang, Kecamatan Balantak Selatan.

Seorang nelayan setempat, harus kehilangan tangan kirinya hingga ke pergelangan, ketika bom ikan yang digunakannya meledak saat masih dipegang.

iklan : warmindo

Peristiwa naas ini dialami nelayan berinisial JM (45), pada Sabtu pagi, 5 Maret 2022.

Beruntungnya, bom ikan yang meledak dalam perahu itu hanya menghilangkan tangan kirinya, tidak dengan nyawanya.

Kapolsek Balantak Iptu Muhammad Zulfikar melalui Humas Polres Banggai, membenarkan peristiwa ini.

Bahwa nelayan inisial JM asal Desa Giwang, Balantak Selatan, mengalami putus tangan ketika bom itu meledak di tangannya.

Diceritakan Kapolsek Balantak, awalnya sekira pukul 06.45 WITA, korban mengambil bom yang telah dirakit dari seorang warga lainnya.

Bom ikan itu, lanjut Kapolsek, dirakit dalam sebuah botol bekas obat batuk.

“Maksud dan tujuan korban untuk dipakai membom ikan,” ungkap Iptu Zulfikar.

Setelah menerima botol berisi bom ikan itu, korban langsung mengambil perahu dan turun melaut.

“Tapi sekitar 15 menit kemudian terdengar suara ledakan yang diduga dari perahu korban,” ungkap Iptu Zulfikar.

Tak lama kemudian, kata Kapolsek, korban berusaha mendayung perahunya kembali ke tepi pantai.

Dengan kondisi pergelangan tangan kiri telah putus dan berlumuran darah.

“Korban mendayung perahunya dengan menggunakan tangan kanannya tangannya hingga ke tepi pantai,” kata Iptu Zulfikar.

Warga yang melihat peristiwa itu, lanjut Iptu Zulfikar, langsung membawa korban ke rumahnya.

Kemudian melaporkannya kepada Polisi, yang kemudian mengevakuasi korban ke Puskesmas terdekat.

“Karena pendarahan, Korban akhirnya langsung dirujuk Ke RSUD Luwuk guna penanganan medis lebih lanjut,” ujar Iptu Zulfikar.

google news