Scroll untuk baca artikel
Berita Terkini

Pasien Kejiwaan Diduga Dianiaya di RSUD Luwuk

6
×

Pasien Kejiwaan Diduga Dianiaya di RSUD Luwuk

Sebarkan artikel ini
Seorang perawat di poli jiwa RSUD Luwuk menunjukkan plafon yang dirusak pasien kejiwaan yang diduga telah dianiaya. (foto : Radar Sultim)

RADAR SULTIM – Seorang pasien kejiwaan diduga telah mendapatkan perlakuan tidak sepantasnya saat dirawat di RSUD Luwuk.

Dugaan kekerasan atau penganiayaan yang diterima pasien kejiwaan di RSUD Luwuk itu, dibeberkan orang tua pasien, Senin 22 Agustus 2022.

iklan : warmindo

Iwan Said selaku ayah dari pasien itu mengatakan, anaknya berinisial WA telah dianiaya oleh security dan perawat yang menjaga poli jiwa di RSUD Luwuk.

Dikatakan Iwan Said, awalnya anaknya yang merupakan remaja pria itu, dirujuk dari RS Pratama ke RSUD Luwuk, sekitar seminggu yang lalu.

“Tiba di RSUD Luwuk, pihak dokter mengatakan anak saya mengalami kondisi kejiwaan. Sehingga dirawat di Poli Jiwa,” kata dia.

Namun saat dirawat di poli jiwa, pasien tersebut mengalami kekerasan oleh sekurity dan perawat.

“Matanya sampai merah seperti berdarah karena dianiaya. Saya sangat tidak terima hal ini,” kecam Iwan Said.

Orang tua pasien kejiwaan tersebut juga mengakui, bahwa anaknya memang melakukan hal-hal berbahaya saat dirawat di poli jiwa RSUD Luwuk.

Seperti merusak plafon ruangan, mengamuk, dan lain sebagainya.

Salah satu bagian pafon yang dirusak di Poli Jiwa RSUD Luwuk. (foto : Radar Sultim)

“Tapi kan tidak seharusnya kemudian diikat lalu dianiaya sama security dan perawat.

“Kenapa tidak dirujuk ke RSJ Mamboro, malah dianiaya. Kami keluarga tidak menerima hal ini,” tandas Iwan Said.

Pasien kejiwaan berinisial WA itu diketahui kemudian dijemput oleh Iwan Said yang didampingi pihak kepolisian dari Polsek Pagimana, pada Senin sore tadi, 22 Agustus 2022.

Menelusuri informasi dari orang tua pasien, salah satu awak media inipun mengecek kebenarannya ke polis jiwa RSUD Luwuk.

Dari keterangan beberapa perawat di poli jiwa, dikatakan pasien tersebut memang memiliki sikap membahayakan selama dirawat.

Kerap mengamuk, merusak plafon ruangan dengan ketinggian sekitar 2 meteran, hingga nyaris mengigiti kabel listrik.

“Lihat sendiri saja pak, bahkan plafon setinggi ini dapat dirusak. Dan itu kabel yang nyaris digigit,” sebut salah satu perawat, sambil memperlihatkan sejumlah kondisi plafon yang dirusak pasien.

Setidaknya, ada tiga bagian plafon di dua ruangan berbeda di poli jiwa, yang bolong dan disebut dirusak pasien kejiwaan tersebut.

Sementara itu, Kepala RSUD Luwuk Dr Yusran Kasim yang saat ini tidak berada di tempat, saat dikonfirmasi belum bisa memberi banyak keterangan.

“Saya masih di luar kota.. masih menunggu..informasi dari kepala ruangan jiwa,” tulis Dr Yusran Kasim via WA.

google news