Scroll untuk baca artikel
Berita Terkini

Pemda Banggai Atensi Pemberantasan AIDS, TBC, dan Malaria

4
×

Pemda Banggai Atensi Pemberantasan AIDS, TBC, dan Malaria

Sebarkan artikel ini
AIDS TBC MALARIA (foto :ilustrasi)

RADAR SULTIM – Pemerintah Daerah Kabupaten Banggai kembali memberi perhatian khusus dalam pemberantasan AIDS, TBC, dan Malaria melalui sejumlah kebijakan strategi.

Seperti meningkatkan penemuan kasus dini, memperluas cakupan terapi, dan memperkuat peran komunitas. Selain itu, pemda Banggai juga bertanggung jawab untuk meningkatkan kapasitas dan komitmen pemangku kepentingan, mengadvokasi kebijakan yang mendukung, serta memastikan layanan yang merata, terjangkau, dan tidak diskriminatif bagi para penderita.

iklan : warmindo

Mewakili Sekretaris Daerah Kabupaten Banggai, Plt. Asisten Administrasi Umum Setda Banggai, Damri Dayanun, secara resmi membuka giat Lokakarya Penyusunan Dokumen Perencanaan Kabupaten Banggai terkait AIDS, TBC, dan Malaria (ATM), Senin 13 Oktober 2025, di Ruang Rapat Pahangkabotan Kantor Bappeda Kabupaten Banggai.

Mengutip pemberitaan DKSIP Banggai, penyelenggaraan lokakarya ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Kabupaten Banggai dalam memperkuat arah kebijakan pembangunan daerah di bidang kesehatan, khususnya dalam penanggulangan tiga penyakit menular utama, yaitu AIDS, TBC, dan Malaria.

Dalam arahannya, Damri Dayanun menyampaikan bahwa tujuan dari kegiatan ini guna mempercepat pemberantasan AIDS, Tuberkolosis dan Malaria di Indonesia sehingga dapat diakhiri pada tahun 2030.

“Meningkatkan sumber daya pemerintah daerah serta partisipasi para pihak terkait merupakan kunci untuk mengakhiri epidemi ATM saat ini,” tutur Asisten III.

Menurutnya, hal ini harus adanya rumusan AIDS-TBC-Malaria dalam dokumen perencanaan di daerah yang meliputi RKPD, Renja, RKA APBD, dan selanjutnya dibuktikan pada DPA APBD untuk tahun 2025 dan tahun 2026 serta rumusan RPJMD dan RENSTRA.

“Saya berharap dukungan dari bapak ibu sekalian agar lokakarya perencanaan APBD ATM ini dapat terlaksana dengan baik,” tutup Asisten III.

Dalam proses lokakarya, para peserta yang terdiri atas perwakilan perangkat daerah, lembaga layanan kesehatan, organisasi masyarakat, serta mitra pembangunan diajak untuk berdiskusi dan menyelaraskan langkah strategis dalam penanggulangan penyakit tersebut.

Pembahasan difokuskan pada identifikasi tantangan di lapangan, kebutuhan program, serta mekanisme koordinasi lintas sektor agar upaya pengendalian ATM dapat berjalan efektif dan berkelanjutan.

Melalui lokakarya ini, diharapkan tersusun dokumen perencanaan yang mampu menjadi dasar dalam merumuskan kebijakan dan program yang lebih tepat sasaran, sesuai dengan kebutuhan masyarakat Banggai.

Selain itu, kegiatan ini juga menjadi momentum penting untuk memperkuat komitmen bersama dalam mewujudkan Kabupaten Banggai yang sehat, produktif, dan bebas dari penyakit AIDS, TBC, serta Malaria.

google news