RADAR SULTIM – Rencana pembuatan Banggai Cardinal Fish Garden atau BCF Garden di Teluk Lalong Kota Luwuk yang diinisiasi LSM GAM, mendapat dukungan dari Pemprov Sulawesi Tengah (Sulteng).
Dukungan terhadap rencana BCF Garden di Teluk Lalong dari Pemprov Sulteng, seperti yang dinyatakan Fonni Helmince selaku Kepala UPT Kawasan Konservasi Pesisir dan Pulau Pulau Kecil Banggai, Banggai Laut, Banggai Kepulauan dan Perairan Sekitarnya di Provinsi Sulawesi Tengah.
“Selaku perwakilan Pemda Provinsi Sulawesi Tengah kami sangat mendukung upaya konservasi yang dilakukan terhadap biota endemik BCF,” sebut Fonni Helmince melalui keterangan tertulis.
Dilanjutkannya, sebagai langkah pertama yang harus dilakukan oleh organisasi (LSM GAM) adalah membuat surat permohonan kerja sama dengan DKP Provinsi Sulawesi Tengah.
Yang dilampiri dengan Rencana kerja atau program kegiatan selama 3 tahun.
“Dengan demikian hal-hal yang terkait kegiatan selanjutnya sudah terstruktur dengan baik,” tandas dia.
Diketahui sebelumnya, LSM GAM (Gabungan Aktifis Manthailobo) Kabupaten Banggai mulai menginisiasi terciptanya BCF garden atau wilayah konservasi khusus untuk pelestarian Banggai Cardinal Fish di Teluk Lalong, Kota Luwuk.
Banggai Cardinal Fish atau BCF merupakan ikan endemik di wilayah perairan Banggai bersaudara (Kabupaten Banggai, Banggai Kepulauan, dan Banggai Laut).
Niatan membuat BCF garden di wilayah Teluk Lalong Kota Luwuk, diungkapkan ketua LSM GAM Idhin Massa, berangkat dari banyaknya masyarakat bahkan di wilayah Banggai sendiri, yang belum melihat secara langsung seperti apa ikan tersebut.
“Jika hanya seputar informasi soal Banggai Cardinal Fish, ikan endemik di Banggai, semua mungkin sudah ketahui. Tapi melihatnya secara langsung apalagi di habibatnya, mungkin hanya sedikit yang pernah,” kata Idhin Massa, Jumat 6 Januari 2023.
Merencanakan wilayah konservasi bagi BCF di perairan Teluk Lalong, dengan nantinya dinamakan BCF garden, Idhin mengungkapkan alasannya sendiri.
Di sekitar perairan Teluk Lalong, BCF selama ini memang berkeliaran bebas.
Namun kini mulai sangat jarang terlihat, disebabkan tempat berlindung ikan tersebut atau habibatnya, telah banyak dirusak oleh kegiatan manusia.
“Nah sebagai langkah awal rencana kami membuat BCF garden di Teluk Lalong, tadi sudah disebar sekitar 200 bulu babi (landak laut) yang dipindahkan dari daerah pelabuhan Rakyat Luwuk,” terang Idhin.
Dan benar saja, beberapa jam usai bulu babi atau landak laut itu disebarkan di salah satu lokasi tepian di perairan Teluk Lalong, sejumlah Banggai Cardinal Fish langsung terlihat bermain di sekitarnya.
Langkah awal penyebaran bulu babi atau landak laut, dijelaskan Idhin karena BCF memang menjadikannya hewan berduri panjang itu sebagai tempat berlindung dan bermainnya.
“Selanjutnya, kita juga akan terus menambah jumlah bulu babi untuk disebar, serta melakukan perbaikan terumbu karang di lokasi yang rencananya akan dijadikan BCF garden,” lanjut Idhin.