Scroll untuk baca artikel
Berita Terkini

Pemuda Mabuk Kecubung, Buah Liberalisasi Perilaku

10
×

Pemuda Mabuk Kecubung, Buah Liberalisasi Perilaku

Sebarkan artikel ini

Oleh: Ene DM, S.Pd (Guru SD di Banggai Kepulauan)

Dilansir dari tirto.id, Masyarakat Banjarmasin dalam beberapa hari terakhir dihebohkan dengan peristiwa viral kecubung maut, yang menyebabkan 2 orang meninggal dunia.

iklan : warmindo

Peristiwa tersebut sedang viral di sosial media X, pengguna akun @Heraloebss mengunggah video yang menunjukkan banyak orang dalam kondisi tidak sadar diri dengan sepenuhnya alias mabok tergeletak dan muntah-muntah.

Dalam potongan video tersebut, terlihat pula orang yang meracau, berbicara tidak jelas, membentak, serta tidak dapat menguasai dirinya sendiri. Unggahan tersebut disertai dengan keterangan yang menyebut orang di dalam video tersebut mabuk lantaran mengkonsumsi kecubung yang dioplos dengan minuman dan obat-obatan.

Disebutkan pula, peristiwa yang terjadi di Banjarmasin tersebut telah membuat puluhan orang harus dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ). Kabar terbaru, RSJ Sambang Lihum, Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, telah menerima 44 orang pasien peristiwa kecubung maut. Dari total 44 pasien, 7 di antaranya menjalani rawat jalan.

Kecubung Memabukkan

Kecubung atau dalam bahasa Inggris disebut juga Jimson Weed (Datura Stramonium) adalah tanaman beracun. Daun dan bijinya terkadang digunakan untuk membuat obat dan menyebabkan halusinasi. Secara mental, kecubung dapat menyebabkan amnesia, kebingungan, psikosis, dan halusinasi, mengubah suasana hati, dan ekspresi emosional.

Seseorang yang mengonsumsi kecubung dalam jumlah yang tidak sampai overdosis mungkin hanya akan mengalami sesuatu yang mirip dengan narkoba. Individu tersebut mungkin merasa cemas, dehidrasi, mengantuk, dan sensitif terhadap cahaya, serta gejala lainnya.

WebMD menulis, kecubung mengandung bahan kimia berbahaya seperti atropin, hyoscyamine, dan skopolamin. Bahan kimia ini dapat menyebabkan efek samping yang serius, termasuk kematian.

DBT & mental Health Services melaporkan, hyoscyamine adalah zat yang digunakan untuk pengobatan maag, sindrom iritasi usus besar, pankreatitis, serta masalah perut lainnya. Hyoscyamine dapat membuat mengantuk, menyebabkan sakit kepala, atau mengaburkan penglihatan.

Kehidupan Liberal

Paham kebebasan menjadikan siapa saja bebas berperilaku sesuai maunya kendati merugikan diri sendiri, terlebih melanggar aturan agama.


Menurut Kanti Rahmilah, “Kehidupan sekuler melahirkan masyarakat yang liberal, yaitu masyarakat yang memiliki pemahaman kebebasan tingkah laku. Budaya Barat yang terus masuk tanpa filter, menjadikan mabuk sebagai gaya hidup.


Mabuk dianggap mampu menyelesaikan permasalahan yang kian pelik dihadapi masyarakat. Walau sebentar, mereka yang mabuk seakan mampu melupakan persoalan hidup yang begitu berat” (muslimahnews.net)

Fenomena mabuk kecubung menunjukan tidak becusnya generasi dalam menjalani kehidupan, termasuk dalam menyelesaikan masalah. Juga menggambarkan tidak kuatnya ketahanan mental pemuda Indonesia.

Hal ini membuktikan adanya kekeliruan dalam sistem Pendidikan di negara kita. Sistem pendidikan berbasis sekuler yang memisahkan antara pendidikan agama dan sains/teknologi. Pada akhirnya, bukannya mencetak generasi berakhlak mulia, justru menghasilkan generasi dengan perilaku liberal.

Islam Solusi Tuntas

Dalam pandangan Islam, apapun yang dapat berefek hilangnya akal disebut sebagai khamr, maka haram dikonsumsi. Entah berasal dari bahan alami maupun bahan kimia.

Islam menganggap khamr sebagai induk kejahatan. Dari Abdullah bin Amr bin Ash ra., Nabi saw. bersabda, “Minuman keras itu induk dari hal-hal yang buruk, siapa yang meminumnya, maka salatnya tidak diterima selama empat puluh hari, jika ia meninggal sedangkan minuman keras berada di dalam perutnya, maka ia akan meninggal dunia dalam keadaan jahiliah.” (HR Thabrani)

Islam memiliki Sistem Pendidikan berkualitas yang mampu mencetak generasi berkepribadian Islam, bermental kuat dan produktif. Menghasilkan orang-orang yang bukan hanya kuat keimanannya namun cerdas dalam sains/teknologi. Sehingga keimanan yang dimiliki akan menuntun penggunaan berbagai bahan alami secara bijak, sesuai tuntunan syariat.


Tentunya Sistem Pendidikan Islam hanya dapat terlaksana dengan maksimal jika Sistem bernegara diatur berdasarkan sistem Islam (red: Khilafah)


WallahuA’lam

google news