RADAR SULTIM – Pihak Kepolisian keluarkan himbauan agar tetap waspada kemungkinan banjir bandang dan longsor susulan di wilayah Panjokon, Desa Huhak, Kecamatan Bunta.
Banjir bandang disertai longsor kembali menerjang wilayah Panjokon, Desa Huhak Bunta pada Rabu sore kemarin.
Akibatnya, jalur transsulawesi sempat terputus dan arus lalu lintas lumpuh total, selama berjam-jam.
Banjir bandang dan longsor berupa kayu, batu, dan tanah lumpur, terjadi sekitar pukul 17.00 Wita, saat kondisi hujan deras.
Upaya pembersihan baru dapat dilakukan sekitar pukul 21.00 Wita, dipimpin Kapolsek Bunta AKP Syukri Larau bersama tim gabungan, Pemerintah dan warga setempat, dengan dibantu alat berat milik PT KFM.
“Ada dua alat berat bekerja membersihkan material banjir yang menutupi ruas jalan trans Sulawesi di Desa Huhak, Bunta,” ujar Kapolsek Bunta.
Hingga pukul 03.00 Wita, Kamis dinihari 6 Juli 2023, akses jalur transsulawesi baru dapat terbuka.
Kendaraan yang mengular di dua sisi karena tertahan akibat longsoran di jalan trannsulawesi, akhirnya secara bergantian satu persatu berhasil lewat.
Meski demikian, kondisi cuaca saat ini ditegaskan Kapolsek Bunta agar tetap diwaspadai seluruh masyarakat, khususnya pengendara yang melintas di lokasi tersebut.
Karena kemungkinan, banjir bandang serta longsor susulan, bisa saja kembali terjadi.
“Walaupun telah surut, namun perlu diantisipasi terjadi hujan, sebab tidak menutup kemungkinan terjadi banjir dan tanah longsor susulan,” imbuhnya.
Wilayah Panjokon di Desa Huhak Bunta, selama ini memang kerap terjadi banjir dan longsor.
Diduga, penyebabnya akibat aktifitas perambahan hutan untuk pengambilan kayu yang dilakukan sebuah perusahaan pengolah kayu di wilayah itu.
Bahkan, banjir bandang dan longsor di Panjokon pernah menelan korban beberapa tahun lalu.
Dimana sebuah mobil bus yang terseret banjir hingga masuk ke laut, hingga saat ini pengemudinya tak pernah ditemukan lagi.