Scroll untuk baca artikel
Berita Terkini

Praktek Mafia BBM di Bangkep Makin Meresahkan

3
×

Praktek Mafia BBM di Bangkep Makin Meresahkan

Sebarkan artikel ini
Praktek mafia BBM yang memonopoli stok di SPBU-SPBU di Bangkep, makin resahkan warga. (foto : Pojok Bangkep)

RADAR SULTIM – Praktek mafia BBM subsidi di wilayah Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep), semakin meresahkan warga.

Sejak penyesuaian kenaikan harga pada 3 September 2022 oleh Pemerintah, BBM subsidi khususnya jenis Pertalite justru semakin sulit didapatkan di SPBU-SPBU di wilayah itu.

iklan : warmindo

Saat ini harga BBM eceran jenis Pertalite di Kabupaten Bangkep mencapai Rp 18 ribu per botol (sekitar 1 liter).

Sejumlah warga menyebutkan, langkanya BBM subsidi hingga terjadi tingginya harga eceran, diakibatkan permainan atau praktek para mafia BBM.

Para pengecer terpaksa menjual dengan harga eceran Rp 18 ribu per botol, dikarenakan mereka membeli dari pihak kedua.

“Jika berharap dapat BBM di SPBU, hampir tidak mungkin pak,” sebut seorang pengecer, Senin 19 September 2022.

Persediaan BBM subsidi di SPBU-SPBU, kata warga, sudah menjadi jatah bagi pihak-pihak tertentu.

Ketika pasokan BBM subsidi masuk ke SPBU, ratusan jerigen yang telah berkode khusus, antri dan lebih dipentingkan lebih dulu, bahkan ketimbang kendaraan mengantri.

Bahkan ditenggarai, jatah BBM subsidi juga diberikan SPBU kepada oknum-oknum aparat yang selama ini turut menjadi mafia BBM di Bangkep.

Dari tangan kedua, para pengecer mengaku membeli BBM jenis Pertalite dengan harga Rp 13.421 per liternya.

“Itupun sebenarnya BBM dalam jerigen yang kita beli, tidak cukup takarannya.

“Berkurang 1 sampai 3 liter. Jadi kalau beli jerigen 35 liter, isinya kadang hanya 32 liter,” tambah sumber.

Para pengecer disebutkan lagi sudah pernah beberapa kali meminta ke pihak SPBU.

Agar mereka mendapatkan penyaluran langsung dari BBM agar bisa mengecer dengan harga lebih murah ke masyarakat.

“Tapi alasan SPBU sudah tidak bisa. Karena sudah ada jatah masing-masing.

“Yah jatah untuk para mafianya, tempat kami membeli lagi nantinya,” tandas sumber.

Saat ditanyakan mengapa tidak melaporkan peristiwa ini ke pihak berwajib, sumber setengah mencibir.

“Sedangkan yang main juga ada oknum aparat, tidak mungkinlah mau diperiksa,” sindirnya.

“Kami hanya berharap pihak Pertamina bisa turun langsung ke Bangkep, dan melihat kondisi yang ada di SPBU-SPBU di sini,” tutup sumber.

google news