RADAR SULTIM – Wacana pemekaran Provinsi Sultim (Sulawesi Timur) tiba-tiba disebut Bupati Banggai Ir H Amirudin bakal sulit terwujud.
Bahkan dirinya memberi sinyal, jika peluang terbentuknya Provinsi Sultim, sangat kecil.
Hal itu diungkapkan Bupati Amirudin, saat berada di Kecamatan Toili, Sabtu 25 Februari 2023, melaksanakan musrembang kecamatan tahap II.
Seperti dikutip dari publikasi DKISP Banggai.
“Kalau berpikir tentang Sulawesi Timur, mungkin bisa, tapi jalannya agak sulit sekali,” ujar Bupati Banggai.
Amirudin kemudian juga mengemukakan alasannya, mengapa Sultim akan sulit terwujud.
Bahwa wacana pemekaran daerah otonom baru (DOB) di Sulawesi Tengah yang telah lama mengemuka itu, digadang akan tergabung enam kabupaten di dalamnya.
Yakni Morowali, Morowali Utara, Banggai Kepulauan, Banggai Laut, Tojo Una Una (Touna), dan Kabupaten Banggai.
Sebagaimana diketahui, saat ini, Sulawesi Tengah bergantung pada tiga kabupaten yang merupakan daerah dengan pendapatan terbesar, yakni Morowali, Morowali Utara, dan Banggai.
Ketiganya punya kontribusi yang signifikan lewat industri pertambangan.
Olehnya Bupati Amirudin mengatakan, ketiganya sulit bergabung menjadi DOB baru.
“Kalau ini (Morowali, Morowali Utara, dan Kabupaten Banggai) diambil semuanya untuk Sulawesi Timur, ini yang saya katakan agak sulit.
“Karena pendapatan terbesar ada di tiga daerah tersebut,” terang Bupati Amirudin.
Meski begitu, ia tetap optimistis, cepat atau lambat, akan ada pemekaran DOB setingkat provinsi yang terpisah dari Sulawesi Tengah.
“Kita tetap berharap bahwa daerah Banggai Bersaudara (Banggai, Banggai Kepulauan, dan Banggai Laut) menjadi satu provinsi,” kata Bupati.
Bupati Amirudin kemudian memberikan sebuah solusi agar sebuah Provinsi bari bisa terwujud, meski bukanlah Sultim nantinya.
“Jadi, saya kasih solusi, salah satunya adalah kita masih membutuhkan satu atau dua kabupaten.
“Kalau Touna masuk ke kita, berarti kita hanya membutuhkan satu kabupaten, tetapi kalau tidak, berarti ada dua kabupaten,” tambahnya.
Atas dasar itu, Bupati Amirudin menyatakan bahwa pilihan terbaik yakni memekarkan kabupaten baru yang ada Banggai.
Ia pun menyebut tiga calon kabupaten baru itu.
“Usulan yang paling baik adalah segera kita mekarkan kabupaten baru yang ada di Kabupaten Banggai.
“Apakah itu menjadi Kabupaten Batui Toili, atau Kabupaten Bunta, atau Kabupaten Tompotika Raya.
Jadi, mau tidak mau, kalau kita punya keinginan, segera kita laksanakan,” ujar Bupati.
Sementara itu, di level kecamatan, Pemkab Banggai akan segera meresmikan kecamatan baru, yakni Kecamatan Toili Jaya yang pusat pemerintahannya terletak di Desa Tolisu.
BAKAL KAWAL SAMPAI JADI
Pernyataan Bupati Amirudin yang menyebut Provinsi Sultim sulit terwujud, terasa kontras dengan penegasan yang pernah dikeluarkannya dulu.
Bahwa sebagai pemerintah daerah, Bupati Amirudin siap mendukung penuh dan mengawal rangkaian proses pemekaran Sultim.
Hal itu disampaikannya saat memimpin diskusi dalam rangka pengumpulan data penyusunan Naskah Akademik dan Draft RUU Tentang Pembentukan Provinsi Sulawesi Timur, di Ruang Rapat Umum Sekretariat Daerah, Jumat 2 September 2022.
Diskusi tersebut dihadiri Tim Perancang RUU Pembentukan Sultim dari Badan Legislasi DPR Republik Indonesia, Unsur Forkopimda Banggai, Ketua DPRD Banggai, serta pejabat daerah lainnya.
“Pemerintah Daerah akan mendukung penuh dan mengawal setiap proses untuk memekarkan Provinsi Sultim,” tegas H Amirudin, seperti yang juga dikutip dari publikasi DKISP Banggai.
Kenapa diperlukan pemekaran, menurut Bupati, karena jarak daerah-daerah di kawasan timur Sulawesi menuju Ibu Kota Provinsi sangat jauh.
Sehingga perlu mendekatkan pelayanan antara pemerintah provinsi dan masyarakat.
Kemudian Banggai sendiri, lanjut Bupati Amirudin, memiliki banyak potensi yang menunjang daerah tersebut sebagai pusat Provinsi Sultim.
“Kita tidak bisa lama-lama bergantung terus ke provinsi induk, kita punya gas, nikel, minyak, perkebunan, dan lumbung padi,” imbuhnya.
Sementara pada diskusi itu, Ketua Tim Perancang RUU, Mardi Santoni, menuturkan telah melakukan diskusi dengan Akademisi Universitas Tadulako, DPRD dan Gubernur Provinsi Sulawesi Tengah.
Dan hasilnya mereka menyepakati untuk memekarkan Sultim.
Termasuk, tambahnya, Pemerintah Daerah dan DPRD di Kabupaten Tojo Una-Una, Banggai Kepulauan, Banggai Laut, Morowali dan Morowali Utara sepakat mendukung terbentuknya Sultim.
“Sultim memang sudah lama bisa mekar, tetapi terhalang moratorium, jadi sekarang proses itu bisa dilaksanakan,” sambung dia.