RADAR SULTIM – Masih awal tahapan pengerjaan, proyek jalan Siuna-Bualemo yang bernilai Rp 60 miliar diduga tengah bermasalah.
Hal itu dengan adanya kabar, jika anggaran untuk pengadaan aspal proyek jalan Siuna-Bualemo itu, telah digelapkan oleh seorang oknum sales distributor perusahaan aspal.
Dengan nilai nominal diperkirakan sebesar Rp 2,1 miliar.
Dugaan adanya penggelapan anggaran pengadaan aspal untuk proyek jalan ini, tengah menjadi perbincangan hangat kalangan publik.
Informasi yang dihimpun, disebutkan pengadaan aspal senilai Rp 2,1 miliar telah dilarikan oknum berinisial IK dari perusahaan distributor aspal PT Pertamina untuk wilayah Indonesia Timur.
Dimana sebelumnya, pihak kontraktor pelaksana telah lakukan pemesanan aspal ke perusahaan distributor aspal yang ada di Kecamatan Pagimana, melalui oknum IK.
Bahkan pembayaran penuh senilai Rp 2,1 miliar, juga telah dibayarkan oleh pihak PT Sapta Unggul, selaku kontraktor pelaksana, dan telah diterima oleh IK.
Namun, uang yang diberikan disebut dikatakan tidak sampai ke perusahaan distributor aspal PT Pertamina.
Sehingga PT Pertamina akhirnya juga enggan memberikan aspal yang dipesan.
Bahkan, kini IK dikabarkan telah mengundurkan diri dan tak diketahui dimana keberadaannya.
Hal ini semakin mempersulit komunikasi antara pihak kontraktor pelaksana proyek jalan Siuna-Bualemo dengan pihak perusahaan distributor aspal di Pagimana.
Karena keduanya merasa dirugikan.
Dimana, perusahaan distributor aspal tetap bertahan belum mau mengirimkan aspal pesanan, jika uang belum diterima perusahaannya.
Meski sebelumnya, pihak perusahaan distributor aspal sendiri telah memberikan hampir separuh dari pesanan aspal yang diminta dengan nilai sekira Rp 609 juta.
Di sisi lain, pihak kontraktor pelaksana juga bertahan dengan argumen bahwa pesanan telah dibayarkan penuh melalui IK.
Sementara itu, kabarnya, selain IK yang merupakan karyawan perusahaan distributor aspal sebagai penerima uang, seorang pengawas proyek berinisial FD juga dikabarkan menghilang bersamaan IK, saat dugaan penggelapan ini mencuat.
Meski isu penggelapan itu telah mencuat, proyek rekonstruksi jalan Siuna-Bualemo terpantau masih terus dikerjakan pihak pelaksana proyek dari PT Sapta Unggul.
Proyek yang berada di bawah pengawasan Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Sulawesi Tengah itu saat ini masih sebatas pengerasan.
Meski disebut terancam terlambat, namun proyek ini memiliki tenggang waktu yang cukup lama.
Itu karena proyek rekonstruksi jalan Siuna – Bualemo didanai dengan sistem multiyears.
Dimana pada tahun 2022 lalu proyek senilai Rp 9.294.900.000, itu telah dikerjakan oleh CV Wahana Artha Dipa.
Untuk tahun 2023, proyek yang dilelang Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah tersebut dimenangkan oleh PT Sapta Unggul dengan nilai Rp60.286.248.787,06.
Dan diberi tenggat waktu pengerjaan sekira 18 bulan, dari 27 Januari 2023 hingga 19 Juli 2024.