RADAR SULTIM – Tanggung jawab Rudi Harun Suleman sebagai ketua Federasi Serikat Pekerja Transportasi Indonesia (FSPTI) dan Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Kabupaten Banggai kembali dibuktikan.
Kali ini, nasib ratusan buruh angkut semen di Kota Luwuk kembali berhasil diperjuangkan Rudi Harun Suleman agar tetap bisa mempertahankan pendapatan.
Selasa 20 Juni 2023, Rudi Harun Suleman kembali duduk menghadapi kaum kapitalis untuk perjuangkan nasib buruh di Kabupaten Banggai, melalui rapat dengar pendapat yang digelar DPRD Banggai.
Perjuangan Rudi itu setelah pihak distributor semen Singa Merah memindahkan gudang penyimpanan mereka dari gudang Maleo di Kota Luwuk ke gudang di Desa Bubung.
Perpindahan gudang semen ini, berdampak hilangnya sumber pendapatan puluhan bahkan ratusan buruh angkut semen yang selama ini menggantungkan hidup mereka di sektor jasa itu.
Belum lagi, dalam perpindahan itu, buruh yang dipekerjakan pihak distributor diduga sangat merugikan buruh, karena sangat rendah dibanding sebelumnya.
Bersuara sangat vokal dalam rapat dengar pendapat, Rudi Harun Suleman menegaskan bahwa perjuangan terkait buruh selama ini hanyalah satu.
Yaitu perjuangan untuk bagaimana buruh dapat tetap mengisi perut mereka, keluarga mereka.
Perjuangan Rudi melalui rapat dengar pendapat di DPRD Banggai, akhirnya bisa membuat buruh angkut semen sedikit bernafas lega.
Itu setelah DPRD Banggai keluarkan rekomendasi di antaranya pihak perusahaan distributor dapat tetap menggunakan jasa buruh yang selama ini telah bekerja.
Meskipun jatahnya disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.
Kemudian pengupahan untuk para buruh angkut semen ditekankan DPRD Banggai agar tetap diberikan sesuai regulasi yang mengaturnya.