RADAR SULTIM – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, menyebut ritual Mombowa Tumpe salah satu festival terbaik di Indonesia.
Pujian itu diberikan Sandiaga Uno saat ini melepas pengantaran telur Maleo atau Mombowa Tumpe ke Kerajaan Banggai, pada Sabtu 2 Desember 2023 di lapangan Tolando Kecamatan Batui.
Mengutip publikasi DKISP Banggai, meraih predikat Kharisma Event Nusantara (KEN) 2023 untuk kedua kalinya, Festival Mombowa Tumpe semakin mengukuhkan posisinya dalam peta kebudayaan nasional.
Menyambut prestasi ini, Menparekraf menyampaikan ucapan selamat bahwa Festival Tumpe terpilih sebagai salah satu festival terbaik di Indonesia.
“Saya ucapkan selamat bahwa Festival Tumpe ini terpilih menjadi salah satu festival terbaik di Indonesia, masuk menjadi Kharisma Event Nusantara (KEN) 2023 untuk kedua kalinya,” ujar Menparekraf.
Sebagai warisan budaya, Ritual Mombowa Tumpe telah menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat Kecamatan Batui sejak tahun 1400 hingga saat ini.
Upacara ini memperlihatkan kebesaran tradisi dan sekaligus menjadi saksi sejarah yang terdiri dari 3 Kabupaten yang pernah utuh dalam satu kerajaan yang kuat dan berdaulat.
“Saya sangat mengapresiasi pemerintah Kabupaten Banggai , Banggai Kepulauan, dan Banggai Laut yang telah melestarikan ritual Adat Tumpe, ini menunjukan adanya semangat melestarikan budaya,” ungkap Sandiaga.
Upaya pengembangan sektor pariwisata turut diakui dalam sambutan Gubernur Provinsi Sulawesi Tengah yang dibacakan oleh Wakil Gubernur Provinsi Sulteng, Drs. H. Ma’mun Amir.
“Salah satu upaya yang dilakukan untuk menggalakan pertumbuhan sektor pariwisata yakni dengan diselenggarakannya Festival Mombowa Tumpe 2023, memiliki makna dan nilai yang tinggi bagi masyarakat Kabupaten Banggai,” ujar Wagub Sulteng.
Dalam sambutannya, Bupati Banggai, Ir. H. Amirudin, MM, AIFO juga menekankan potensi wisata di daerah Banggai.
“Perlu kami sampaikan kepada Bapak Menteri bahwa Kabupaten Banggai secara geografis terletak di pesisir pantai di Jazirah Timur Sulawesi yang memiliki objek wisata yang berpotensi untuk di kembangkan” jelas Amirudin.
Dengan posisi geografis yang strategis, Kabupaten Banggai memiliki peluang besar untuk menjadi destinasi wisata yang menarik minat wisatawan, baik lokal maupun internasional.
Setelah penyambutan yang penuh kehangatan, acara dilanjutkan dengan ritual inti prosesi Adat Mombowa Tumpe yang diikuti langsung oleh Menparekraf.
Menparekraf, sebagai salah satu tamu kehormatan, tidak hanya menyaksikan tetapi juga ikut berjalan dalam prosesi Ritual Pengantaran Telur Maleo.
Ritual pengantaran telur maleo dari Rumah Adat Batui ke dermaga Kuala Humbuho, yang selanjutnya akan diteruskan dengan kapal tradisional ke keraton Banggai laut.