RADAR SULTIM – Selain puluhan siswa SMA 1 Moilong yang keracunan usai menyantap makanan bergizi gratis (MBG), dikabarkan juga jika sejumlah siswa SD di Desa Tou Kecamatan Moilong, alami hal sama.
Dugaan keracunan MBG siswa SD Tou itu diperoleh setelah akun bernama Mhaya Konta mempostingnya pada Sabtu 11 Oktober 2025.
Dalam postingan yang telah dibagikan netijen lainnya, perlihatkan seorang anak yang tengah digendong masuk ke puskesmas setempat karena alami diare.
Postingan lainnya akun Mhaya Konta juga sebutkan jika dugaan keracunan MBG tidak hanya dialami siswi SMA dan SD di wilayah Kecamatan Moilong.
Namun juga sejumlah ibu hamil dan balita, yang jumlahnya melebihi 100 an orang. Dan sebagian besar hanya ditangani di rumah.
“Bukan hanya 74 siswa tapi 100 lebihan siswa ad d puskesmas belum lagi yg drumah2 yg SDH d tangani sendiri sama orang tua,,dan bukan jg hanya anak2 sekolahan banyak jg ibu menyusui,dan balita yg Diare drmh yg Sdh d tangani sendiri drmh.
#MBGKECAMATANMOILONG”. Tulis akun Mhaya Konta.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai Nurmasita Datu Adam yang kemudian Kembali dikonfirmasi dengan postingan warganet itu, mengatakan jika belum ada informasi yang masuk ke pihaknya.
“Kalau ada anak SD Tou yang juga keracunan MBG, kita belum dapat infonya. Kami akan kroscek Kembali,” singkatnya.
Sementara itu, meski hasil laboratorium belum ada untuk memastikan penyebab keracunan puluhan siswa di SMA Moilong, pihak pelaksana MBG di Kecamatan Moilong langsung menyimpulkan sendiri penyebabnya.
Seperti disadur dari pemberitaan terasbanggai.com, Wiwik Hendriani selaku mitra pelaksana MBG terkesan pastikan jika penyebab keracunan MBG berasal dari gorengan ayam.
Dirinya ungkap jika dari total 172 ekor ayam segar yang disediakan untuk 1.245 kotak selama sepekan, atau 249 kotak setiap harinya, 2 ekor ayam di antaranya diambil oleh suplier dari frozen atau merupakan ayam beku.