Scroll untuk baca artikel
Berita Terkini

Susahnya Mendapat Solar di Kota Luwuk

69
×

Susahnya Mendapat Solar di Kota Luwuk

Sebarkan artikel ini
Polisi patroli dan awasi penjualan BBM subsidi di seluruh SPBU di Kota Luwuk. (foto : Humas Polres Banggai)

RADAR SULTIM – Fenomena susahnya mendapatkan BBM solar di sejumlah SPBU dalam wilayah Kota Luwuk terus terjadi dalam beberapa waktu terakhir ini.

Antrean panjang kendaraan bermesin diesel seperti truk di SPBU, nampak berjam-jam bahkan hingga seharian untuk bisa mendapat solar.

iklan : warmindo

Pemandangan tersebut bahkan menjadi pemandangan yang lazim belakangan, sejak beberapa bulan akhir tahun 2023 hingga awal 2024 ini.

Untuk mendapatkan solar, sejumlah pengendara bahkan terpaksa harus berkeliling kota, mencari SPBU yang masih memiliki stok.

Tak sedikit, para pengendara tak berhasil mendapatkan solar meski telah antre ataupun berkeliling mencari.

Pengakuan dari salah satu supir truk mengatakan, seringkali mereka juga terpaksa membeli solar eceran di jalan agar kendaraannya bisa tetap jalan.

Namun harga solar eceran disebutnya saat ini sudah sangat mahal, terendah mencapai harga Rp 450 ribu untuk 1 jerigen isi 35 liter.

Atau setidaknya untuk 1 liter solar (bio solar) yang berada di harga normal Rp 6.500,-, ketika membeli di eceran lebih dari dua kali lipat, yakni diharga minimal Rp 13 ribu per liter.

“Sudah hampir sama harga dexlite kalau dibeli di eceran,” sebut supir truk tersebut.

Susahnya mendapat solar, khususnya bagi para supir truk untuk menjalankan usaha mereka, diungkapkan lagi jika banyak di antaranya kerap terpaksa tak jalan.

“Mau jalan juga bagaimana. Harga solar mahal, sementara biaya sewa yang kami dapatkan belum tentu bisa naik juga. Jika dipaksa, kami merugi lah,” tambahnya.

Para supir truk pun berharap pihak Pertamina serta pemerintah bisa segera merespon sulitnya mendapatkan solar di Kota Luwuk selama ini.

google news