RADAR SULTIM – Bawaslu Banggai mengaku saat ini tengah melakukan penelusuran indikasi ketimpangan dalam perekrutan PPS Pemilu 2024 yang dilakukan KPU Banggai.
Ketua Bawaslu Banggai Muh Syaiful Saide menerangkan, pihaknya tengah mengumpulkan bukti-bukti dari jajaran Panwasam berdasarkan hasil pengawasan.
“Selama proses perekrutan PPS, pihak kami, Panwascam, terus lakukan pengawasan. Nah dengan tudingan yang kini mencuat di publik, kita telah tindaklanjuti,” sebut Ipul, Rabu 25 Januari 2023.
Dirinya kemudian menegaskan, jika nantinya ditemukan bukti-bukti adanya ketimpangan dalam perekrutan PPS oleh KPU Banggai, maka akan direkomendasi untuk dilakukan perbaikan.
“Jika memang ditemukan bukti, kita akan surati KPU. Dilakukan perbaikan dalam waktu 3 hari nantinya. Jika tidak, bakal menjadi sebuah pelanggaran administrasi,”tandasnya.
Pengawasan dalam perekrutan Panitia Pemungutan Suara (PPS) Pemilu 2024 oleh KPU Banggai, ditambahkan juga Ridwan selaku anggota Bawaslu Banggai, mengacu pada surat edaran nomor 32 tahun 2022.
Tentang pedoman teknis pengawasan terhadap pelaksanaan pembentukan PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih Pemilihan Umum dan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, Walikota dan Wakil Walikota.
“Sehingga proses pengawasan yang di lakukan adalah melakukan analisis dan pencermatan secara syarat administrasi dan rekam jejak setiap calon PPS.
“Kemudian Bawaslu memberikan saran perbaikan kepada KPU di setiap tahapan perekrutan calon PPS,” ujar Ridwan.
Diketahui sebelumnya, KPU Banggai mendapat ramai tudingan publik soal bobroknya perekrutan PPS Pemilu 2024.
Informasi yang diterima media ini menyebutkan, bentuk kebobrokan dalam perekrutan PPS itu diantaranya adanya anggota PPS yang telah dilantik pada Selasa 24 Januari 2023, tak ikut tahapan seleksi.
“Seperti di Kecamatan … (menyebut nama sebuah Kecamatan di Luwuk Banggai. Ada yang tidak ikut wawancara, tapi tiba-tiba dilantik kemarin. Ini semau mereka kayaknya,” sebut sumber.
Mengetahui Bawaslu Banggai telah mulai menindaklanjuti dugaan ini, sumber yang juga peserta calon PPS itu berharap, ada perbaikan yang nantinya dilakukan.
“Bukan berarti saya ingin dilantik kemudian. Tapi supaya penyelenggara Pemilu nantinya benar-benar berkualitas, bukan pesanan semata. Sehingga Pemilu juga berlangsung adil dan baik. Kalau saya, sudah tidak lagi tertarik untuk jadi PPS dengan kejadian ini,” pungkasnya.
