RADAR SULTIM – Kota Luwuk Banggai berhasil mengatasi inflasi yang terjadi beberapa bulan terakhir, pada Oktober 2023.
Namun, Kota Luwuk per Oktober 2023 menurut data mount to mount yang dipaparkan Badan Pusat Statistik, 1 November 2023, mengalami deflasi hingga 0,58 persen, atau deflasi terdalam untuk pulau Sulawesi.
Dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) berada di angka 121,94, Kota Luwuk yang masuk dalam 90 kota pantauan IHK BPS di Indonesia, untuk angka inflasi years to years masih cukup tinggi ketimbang inflasi nasional secara rata-rata 2,56 persen, yakni di angka 4,25 persen.
Sayangnya, penyebab deflasi di Kota Luwuk belum dipaparkan lengkap dalam publikasi BPS tersebut.
Penyebab inflasi maupun deflasi Kota Luwuk biasanya dipublikasi oleh BPS Kabupaten Banggai untuk bulan yang telah berjalan, di awal bulan.
Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada publikasi resmi BPS Banggai mengenai kondisi inflasi untuk Oktober 2023.
Diketahui, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KKBI) deflasi merupakan penambahan nilai mata uang, antara lain dengan pengurangan jumlah uang kertas yang beredar dengan tujuan mengembalikan daya beli yang yang nilainya turun.
Deflasi merupakan fenomena penurunan harga yang ada di dalam suatu wilayah.
Deflasi terjadi karena kekurangan jumlah uang beredar yang menyebabkan daya beli masyarakat menjadi turun.
Beberapa penyebab terjadinya deflasi antara lain, penurunan jumlah uang beredar di masyarakat karena cenderung menyimpan uangnya di bank.
Kemudian, berkurangnya permintaan barang sementara produksi akan barang terus meningkat atau tidak bisa dikurangi dan masyarakat tidak lagi mengkonsumsi barang tersebut karena bosan atau membatasi pembelian.
Serta perlambatan kegiatan ekonomi sehingga banyak pekerja yang terdampak karena berkurangnya penghasilan sehingga jumlah uang beredar di masyarakat pun menjadi berkurang.