RADAR SULTIM – DPC PDI Perjuangan Kabupaten Banggai menegaskan pihaknya menolak keras politik transaksional atau politik uang pada perhelatan Pemilu 2024.
Hal itu diungkap Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Banggai, H Herwin Yatim saat pertemuan terbatas akhir pekan kemarin di Kecamatan Nambo dan Kintom.
Politik uang dikatakan Herwin Yatim, merupakan cara licik yang merusak tatanan demokrasi dan akhirnya membuat rakyat menderita.
“Hanya karena ada mea-mea, ada biu-biu, rakyat kemudian dijanji ini, dijanji itu. Tapi apa yang kemudian terjadi sekarang, semua tinggal janji saja,” sebutnya.
Herwin Yatim juga tak lupa kembali menceritakan, bagaimana dirinya dikalahkan oleh kekuatan uang ketika bertanding di Pilkada Banggai pada 2020.
Permainan licik yang menempatkan Kabupaten Banggai sebagai daerah tertinggi kedua di Indonesia, untuk praktek politik uang setelah Kabupaten Jayawijaya di wilayah pegunungan Papua.
PDI Perjuangan, ditegaskan H Herwin Yatim, adalah partai yang selalu menjaga komitmen untuk merealisasikan janji yang telah diucapkan.
Dan itu telah dibuktikan di Kabupaten Banggai hingga hari ini, dimana seluruh keluarga besar PDI Perjuangan selalu berjalan bersama rakyat.
“Dan pada Pemilu legislatif mendatang, PDI Perrjuangan telah kembali memilih calon-calon wakil rakyat yang terjamin komitmennya dengan rakyat.
“Kami pastikan tak ada politik uang, yang ada hanyalah figur terpercaya,” ungkap caleg DPR RI asal dapil Sulteng dari PDI Perjuanngan dengan nomor urut 2 itu.