RADAR SULTIM – Mantan Kades Hunduhon Ridha Farhan Mang, tewas dalam musibah terlepasnya pisau mesin potong rumput, Jumat siang 18 Februari 2022.
Dari hasil penelusuran awak media Radar Sultim, terungkap sejumlah fakta dalam musibah itu, yang didapatkan dari keterangan warga di lokasi kejadian.
Salah satunya, nyaris seorang cucu om Ham (sapaan akrab almarhum), juga ikut dalam musibah naas itu.
Dari keterangan warga di lokasi, diketahui bahwa sesaat sebelum pisau mesin pemotong rumput lepas, Mantan Kades Hunduhon ini tengah menggendong cucunya.
Korban dengan cucu di pelukannya, dikatakan kemudian pergi melihat salah satu warga yang tengah membersihkan di halaman Polsubsektor Luwuk Timur.
Kantor Polsubsektor Luwuk Timur, di Kecamatan Luwuk Timur, Kabupaten Banggai, tepat berada di samping rumah dari almarhum om Ham.
Untungnya, korban terlihat oleh warga membawa masuk cucu yang digendongnya itu ke dalam rumah.
Lalu keluar lagi, untuk kembali melihat halaman kantor Polsubsektor yang tengah dibersihkan dengan mesin pemotong rumput.
Dan peristiwa naas itupun terjadi.
Warga menyebutkan, pisau mesin pemotong rumput yang tengah digunakan, mengenai batu dan hancur dalam sejumlah serpihan.
Terlepasnya pisau mesin pemotong rumput yang sudah dalam bentuk serpihan itu, langsung terbang dengan cepat ke arah korban yang sementara berdiri.
Korban, dikatakan juga sempat mencoba menghindar serpihan pisau itu dengan gerak refleks.
Namun tak berhasil, hingga mengenai tangan serta perutnya.
Luka robek parah di tangan dan perut korban, seketika mengucurkan banyak darah.
Keluarga dan warga sekitar yang melihat kondisi korban saat itu, sebelum ke RSUD Luwuk, sempat melarikannya ke Puskesmas Hunduhon.
Namun luka parah itu tak dapat ditangani Puskesmas, hingga korban segera dilarikan ke RSUD Luwuk.
Sekitar pukul 14.00 WITA, korban akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya di RSUD Luwuk.
Fakta lainnya dalam musibah ini, juga terungkap bahwa ketika berada di RSUD Luwuk, saat itu tak ada dokter bedah.
Dokter keahlian yang seharusnya menangani kasus seperti dialami korban.
Korban dikatakan hanya sempat ditangani dokter jaga di ruang IGD.
Karena tak adanya dokter bedah di RSUD Luwuk saat itu, keluarga sempat mewacanakan untuk melarikan korban ke RS Ampana.
Namun belum sempat dilakukan, korban telah lebih dulu meninggal dunia.
Direktur RSUD Luwuk dr Yusran Kasim yang kemudian dihubungi Jumat malam tadi, membenarkan tidak adanya dokter bedah saat ini.
Hal itu dikarenakan dokter bedah RSUD Luwuk, saat ini tengah menjalani isolasi mandiri, karena terpapar positif Covid-19.
“Dokter bedah terpapar Covid-19, sementara isoman.
“(Kasus mantan Kades Hunduhon) sudah ditangani tadi dokter di UGD,” jelas dr Yusran.