RADAR SULTIM – Sejumlah warga Desa Tongke mengamuk di depan Camat Balantak Selatan Yulianto Tulee.
Peristiwa itu terekam dalam sebuah video berdurasi 1 menit 40 detik, dan saat ini telah tersebar di sejumlah media sosial.
Belum diketahui pasti kapan peristiwa warga Desa Tongke Kecamatan Balantak Selatan ini mengamuki Camat mereka.
Serta apa yang menyebabkan warga dalam video itu, terlihat sangat marah hingga seorang di antaranya membanting kursi plastik dalam tempat pertemuan.
Salah satu akun bernama @Amlin Usman yang ikut memposting video ini, Senin 10 Oktober 2022, menuliskan caption dugaan akar permasalahan.
Warga Tongke disebutkan mendatangi kantor Camat Balantak Selatan dan meminta ketegasan serta kewibawaan dari Camat Yulianto Tulee.
Pasalnya, Camat Yulianto Tulee disebut telah mengeluarkan rekomendasi pengangkatan aparat Desa Tongke, sekitar 4 bulan lalu.
Namun tiba-tiba, Camat Balantak Selatan itu membatalkan rekomendasi pengangkatan yang telah diterbitkannya, dimana para aparat Desa yang ditunjuk telah dipilih dan bekerja.
Dari informasi sumber terpercaya yang didapatkan media ini, Selasa 11 Oktober 2022, ikut menguatkan alasan penyebab warga Tongke ngamuk depan Camat.
“Iya katanya masalah Camat Balantak Selatan. Sudah keluarkan rekomendasi untuk pengangkatan aparat Desa Tongke. Setelah hampir 4 bulan, dia (Camat) mau batalkan,” papar sumber.
Ditambahkan sumber, kemarahan warga karena aparat Desa yang kemudian diangkat berdasarkan rekomendasi Camat, dan sudah bekerja selama ini, dikatakan akan diberhentikan jika rekomendasi dibatalkan.
“Katanya sih dengar-dengar juga, ini ada bisikan dari kelompok yang tidak suka Kades Tongke saat ini.
“Padahal masalah ini sudah pernah sampai di DPRD Banggai dan DPMD Banggai. Juga telah ditegaskan bahwa aparat yang diangkat telah sah,” ungkap sumber.
Sementara itu, Camat Balantak Selatan Yulianto Tulee hingga berita ini diturunkan belum berhasil dihubungi untuk dimintai keterangan jelas.
Benarkah warga mengamuk depan Camat Balantak Selatan gara-gara ketidakjelasan wibawanya terhadap aparat Desa di Tongke?
